Evangelion dan Masalah Mental yang Menyertainya

Zeinal Wujud, 17 April 2024

Evangelion dan Masalah Mental yang MenyertainyaAnime
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Neon Genesis Evangelion bukan sekadar anime mecha biasa. Di balik pertarungan mecha yang epik, serial ini menggali kedalaman karakter yang jarang ditemui dalam cerita sejenisnya.

Namun, jauh dari sekadar hiburan, Evangelion memberikan gambaran yang menggetarkan tentang kompleksitas masalah mental yang dialami oleh para karakternya.

1. Shinji Ikari: Menghadapi Ketakutan, Kecemasan, dan Depresi

Shinji Ikari Evangelion

Shinji Ikari, protagonis kita, adalah contoh yang paling mencolok dari orang yang terdampar dalam labirin kecemasan dan depresi.

Sifatnya yang menghindari konfrontasi, rasa takut akan ditolak, dan perasaan tidak berarti, semuanya merupakan gejala dari Avoidance Personality Disorder, Anxiety, dan Depression.

Dalam keputusasaannya, Shinji sering kali menjadi cermin bagi banyak penonton yang mengalami perjuangan yang serupa dalam kehidupan nyata.

2. Rei Ayanami: Kehilangan Identitas dan Kesulitan Mengungkapkan Emosi

Rei Ayanami

Rei Ayanami adalah sosok misterius dengan masa lalu yang gelap. Dalam psikologinya, dia menggambarkan Shizoid Personality Disorder, yang membuatnya sulit untuk membentuk hubungan emosional dengan orang lain.

Alexithymia, ketidakmampuannya untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi, juga merupakan ciri khas yang memperdalam kebingungannya tentang identitasnya.

3. Asuka Langley Soryu: Narisisme yang Tersembunyi dan Kecacatan Emosional – Karakter Evangelion

Asuka Langley Soryu

Soryu Asuka Langley, dengan kepribadiannya yang keras dan penampilannya yang percaya diri, adalah lambang dari Narcissistic Personality Disorder dan Borderline Personality Disorder.

Kegigihannya dalam menonjolkan diri sering kali menjadi perisai dari ketidakstabilan emosional dan perasaan terabaikan yang menghantuinya.

Baca juga:

4. Misato Katsuragi: Kecenderungan Dramatis dan Ketidakstabilan Hubungan – Karakter Evangelion

Misato Katsuragi

Misato Katsuragi, sebagai figur otoritas yang kompleks, menghadapi tantangan dengan Histronic Personality Disorder.

Kecenderungannya untuk berperilaku secara dramatis dan mencari perhatian seringkali menutupi kebingungannya dalam menjaga hubungan yang stabil dan bermakna.

5. Kaworu Nagisa: Karakter Evangelion

Kaworu Nagisa

Kaworu Nagisa, meskipun muncul dalam beberapa episode, menghadirkan krisis eksistensial yang mendalam.

Pertanyaannya tentang makna kehidupan dan keputusan radikalnya mewakili perjuangan yang mendasar bagi banyak orang dalam menemukan tujuan hidup mereka.

Baca juga:

6. Hideaki Anno: Melukis Depresi Dalam Evangelion

Hideaki Anno

Sang kreator, Hideaki Anno, tidak luput dari dampak psikologis karyanya. Depresi yang dialaminya, yang didiagnosis sebagai Major Depressive Disorder, tercermin dalam kedalaman emosi dan ketidakpastian yang dihadapi oleh karakter-karakternya.

Evangelion bukan sekadar cerita fiksi, tetapi juga cermin bagi masalah-masalah yang mendalam dalam masyarakat.

Dengan menggali ke dalam psikologi karakter-karakternya, kita diingatkan akan kerentanan manusia dan kompleksitas perjalanan batin yang dialami oleh setiap individu.

Semoga dengan pemahaman yang lebih dalam ini, kita dapat lebih peka terhadap perjuangan psikologis yang dialami oleh orang-orang di sekitar kita.

Ikuti akun resmi GAMEFINITY di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate.

GAMEFINITY.ID menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

author avatar
Zeinal Wujud
If you have any questions, please ask somebody else!
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: