fbpx
Review Suzume no Tojimari, Ketika Bencana Alam Berawal dari Lupa Menutup Pintu

Review Suzume no Tojimari, Anime Tentang Bencana Alam

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Suzume no Tojimari merupakan salah satu film movie yang hadir 3 tahun sekali dari Makoto Shinkai. Anime yang terkenal dengan masterpiece Makoto Shinkai ini tayang pada 8 Maret 2023 di Indonesia.

Sinopsis Suzume no Tojimari, Ketika Bencana Alam Karena Lupa Menutup Pintu

Bercerita tentang seorang gadis SMA asal Kyushu Suzume Iwato yang tidak bertemu dengan keturunan Tojimari dan seketika turut terlibat dalam masalahnya, sebut saja sang Tojimari adalah Souta Munakata.

Souta merupakan sang keturunan Tojimari yang mengemban tugas untuk memastikan segala pintu everafter selalu tertutup demi menghindari bencana alam dan insiden gempa besar di Jepang. naasnya hal mengejutkan terjadi, salah satu bagian dari sisi pintu kehilangan segelnya yang disebut sebagai Daijin.

Baca Juga : Karya Makoto Shinkai yang Wajib Ditonton

Konsep Disaster yang Mengejutkan (10/10)

Review Suzume no Tojimari, Ketika Bencana Alam Berawal dari Lupa Menutup Pintu

Seperti beberapa seri karya Makoto Shinkai sebelumnya, kali ini Suzume no Tojimari masih mengusung konsep yang sama, yaitu bencana alam. Hal menarik lainnya dari Suzume no Tojimari adalah yang dimana Makoto Shinkai yang mampu mengemas plot bencana dengan konsep fantasi yang menarik.

Sebelumnya ada beberapa anime dengan konsep disaster, seperti Your Name dengan meteornya, Weathering with You dengan kebanjiran abadi, dan Suzume’s Locking Up dengan tema gempa bumi. Konsep serta tema gempa bumi yang dikemas layaknya mitologi Jepang yang sempat dikira nyata, ternyata itu mitologi dan fiksi semata.

Hal lain yang membuat Gmin cukup terkejut adalah dimana hadirnya selipan adegan action didalamnya. Scene battle didalam ever-after ataupun diluaran, hadir dengan koreografi yang memukau dengan mempertahankan visual yang konstan.

Soundtrack dan Opening Suzume no Tojimari yang Terkenal (9,5/10)

Review Suzume no Tojimari, Ketika Bencana Alam Berawal dari Lupa Menutup Pintu

Suzume no Tojimari memiliki song pada anime yang menarik dan sangat kental dengan film anime pada kali ini. Pada kali ini Suzume Tojimari ditampilkan dengan song yang dihasilkan dari kolaborasi dua penyanyi sekaligus.

Dalam lagu berjudul Suzume yang mengalun sepanjang beberapa bagian scene ini dibawakan oleh Suzume feat Toaka. Selain Suzume ada lagi lagu pengisi ending Suzume, yaitu Haluka Kanata yang dibawakan oleh RADWIMPS.

Sebenarnya ada banyak song yang hadir dalam Suzume no Tojimari, namun yang paling membekas dan mudah dikenal seperti Tears of Suzume, Haluka Kanata, dan Suzume feat. Toaka.

Visual ala Makoto Shinkai yang Melegenda (10/10)

Review Suzume no Tojimari, Ketika Bencana Alam Berawal dari Lupa Menutup Pintu

Suzume no Tojimari juga tampil dengan visual yang memukau. Karya Makoto Shinkai dirasa tidak pernah mengecewakan, selalu hadir dengan visual dan tema yang unik. Suzume no Tojimari merupakan karya asli Makoto Shinkai yang digarap film nya oleh studio CoMix Wave.

Anime ini memiliki visual yang kental dengan detail dan gerakan yang halus dan tidak kaku. Suzume no Tojimari ditekankan pada visual latar yang memukau serta sfx yang sempurna.

Untuk Suzume no Tojimari, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,8.

Sekian Review Suzume no Tojimari yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends, sebuah dunia yang dipenuhi dengan karakter unik dan kisah-kisah menakjubkan. Salah satu karakter yang penuh inspirasi adalah Bruno, kapten dari Eruditio Rangers dan seorang bintang sepak bola. Mari kita telusuri kisah Bruno yang penuh liku-liku ini.

Kisah Bruno Anak dari Desa Agelta Drylands

Kisah Bruno

Bruno lahir dan dibesarkan di Desa Agelta Drylands, di mana kehidupan masyarakatnya dipenuhi dengan kemiskinan. Namun, kehidupan sulit itu menjadi pemicu keinginannya untuk meraih kebebasan.

Bruno bergabung dengan karavan setelah mencapai usia yang tepat, bermimpi untuk melihat dunia. Namun, takdir berkata lain, kecelakaan tragis merampas kakinya dan kebebasannya.

Beruntung, saat karavan melewati Eruditio, Bruno diberi kesempatan kedua. Meskipun penuh risiko, Bruno tergerak oleh gairah kota tersebut dan memutuskan untuk mengambil kesempatan itu.

Hasilnya sungguh mengagumkan; bukan hanya Bruno mendapatkan kembali kakinya, tapi sekarang ia lebih cepat daripada sebelumnya. Alih-alih melanjutkan perjalanannya, ia memutuskan untuk tinggal di Eruditio dan menjadi pelindungnya.

Baca juga:

Bruno Sang Kapten Eruditio Rangers – Kisah Bruno

Bruno Vanguard Elite

Sebagai kapten Eruditio Rangers, Bruno sibuk dengan tugasnya, tetapi ia selalu menyempatkan waktu untuk bermain sepak bola dengan anak-anak di pasar. Selalu ceria dan antusias, Bruno menjadi idola bagi anak-anak tersebut.

Mereka suka mendengarkan kisah-kisah Bruno tentang masa lalunya dan bagaimana ia menjadi ahli sepak bola.

Setiap kisah Bruno dimulai dengan kutipan dari lagu anak-anak:

“Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Lagu ini populer di Agelta Drylands, dan Bruno menghafalnya sejak kecil. Lagu ini membentuk pribadi Bruno, yang berniat menjelajahi setiap sudut Land of Dawn dengan kedua kakinya, menyentuh setiap butir pasir, dan menemukan kebebasan sejati.

Tragedi yang Mengubah Hidup Bruno

Bruno Street Football

Bruno bekerja di karavan milik sahabat lamanya, Thiago, yang melakukan perjalanan antara Agelta dan Kekaisaran Moniyan.

Meski pekerjaan itu berat, Bruno menikmatinya karena eksitasi perjalanan melebihi kesulitan yang dihadapinya. Namun, nasib buruk menimpanya saat karavan berhenti di Firewind Valley.

Dalam sebuah kecelakaan tragis, Bruno mengorbankan kakinya untuk menyelamatkan Thiago. Meskipun hidupnya diselamatkan, ia tidak dapat berjalan lagi.

Karavan pemiliknya tergerak oleh keberanian Bruno dan memutuskan untuk membiarkannya tetap bersama karavan sebagai tanda terima kasih.

Pemberian Kesempatan Kedua di Eruditio

Bruno The Falcon

Suatu hari, karavan berhenti di Eruditio, di mana Bruno bertemu dengan seorang peneliti robotik terkemuka. Sang peneliti tertarik pada kisah Bruno dan menawarkan kesempatan untuk menguji prototipe prostetik berbasis teknologi Starlium. Meskipun eksperimental, Bruno setuju untuk menjadi subjek uji coba.

Setelah operasi yang berhasil, Bruno berdiri untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski tidak bisa berlari seperti dulu, tekadnya untuk melindungi Eruditio semakin membara. Ia memutuskan untuk tinggal di kota tersebut dan menjaga segala sesuatu yang diwakilinya.

Pesan Inspiratif dari Bruno

Bruno Firebolt

Kisah Bruno mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan makna sejati kebebasan. Seperti kata Bruno sendiri, “Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Bruno menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghadapi tantangan dan mengikuti impian kita, sekaligus menjadi pelindung bagi kota yang dicintainya, Eruditio.

Baca juga:

Demikian pembahasan Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.