The God of High School, Anime yang Terbuang Potensinya

Dimas Galih Putrawan, 27 Februari 2023

The God of High School, Anime yang Terbuang PotensinyaAnime
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Bandung – The God of High School merupakan serial anime adaptasi dari webtoon berjudul sama karya Yongje Park. Serial ini diproduksi oleh MAPPA di bawah pimpinan Sunghoo Park dan tayang sebagai serial original Crunchyroll (di luar Asia) pada musim panas 2020.

Sinopsis The God of High School, Turnamen Martial Arts Khusus Remaja di Mana Permintaan Sang Pemenang Akan Terwujud

The God of High School menceritakan sebuah turnamen yang berjudul sama. Turnamen tersebut menjadi ajang pencarian petarung terbaik di kalangan remaja Korea. Semua cara, baik itu gaya martial arts, senjata, dan metode pertarungan diperbolehkan. Hanya satu yang berhak jadi juara, hadiahnya berupa terkabulnya sebuah keinginan pribadi.

Salah satu pesertanya adalah Jin Mori yang merupakan ahli taewondo dan juga Han Daewi yang merupakan spesialis karate serta seorang swordswoman Yoo Mira.

Cerita yang Sangat Menunjukkan Potensi pada Awal, Namun Bertele-tele saat Memasuki Pertengahan Cerita (5/10)

The God of High School three main characters
Tiga tokoh utama The God of High School

Sebenarnya The God of High School memiliki potensi yang sangat besar pada awal cerita. Penonton diperkenalkan pada berbagai hal dengan cara menyenangkan, terutama sistem turnamennya. Ketiga tokoh utama, Mori, Daewi, dan Mira, diperkenalkan dengan cara yang lucu. Hal terpentingnya adalah setiap pertarungan di beberapa episode pertama

Namun, pada pertengahan cerita, potensi tersebut hancur. Sebut saja saat babak di mana ketiga tokoh utama memasuki turnamen nasional. Saat itu konspirasi di balik penyelenggara turnamen seakan menjadi dominan. Ketimbang fokus pada turnamennya terlebih dahulu, konspirasi ini terasa didahulukan untuk menunjukkan pihak penyelenggara sangat korup. Ini menjadi salah satu momen yang merusak cerita.

Masalah lain dalam anime ini adalah pacing. Ini juga sangat terlihat pada pertengahan cerita, membuat hampir setiap momen menjadi pertanyaan daripada mengundang jawaban. Sayangnya, banyak dari pertanyaan itu justru tidak terjawab. Contohnya terlihat pada format turnamen. Turnamen regional merupakan turnamen individu, sedangkan turnamen nasional melibatkan tim beranggotakan tiga orang. Pergantian format seperti ini sama sekali tidak ada penjelasan.

Baca juga: Manga Spy x Family Dikritik Karena Alurnya yang Lambat

Deretan Karakter yang Kebanyakan Datar dan Forgettable (6/10)

Pada episode pertama, penonton diperkenalkan dengan Mori, Daewi, dan Mira. Sejak saat itu, ketiga tokoh ini menjadi tokoh yang paling diingat dalam serial anime ini. Penokohan mereka cukup colorful dan masing-masing memiliki tujuan tersendiri, meski tujuan Mori tidak begitu jelas dibandingkan Daewi dan Mira.

Tokoh Mira di episode keempat justru tiba-tiba berubah dari perempuan tangguh menjadi seperti orang damsel in distress. Ini salah satu perubahan karakter yang paling menganggu.

Berbicara tentang tokoh sampingan, hampir tidak ada satupun yang memorable. Kebanyakan dari mereka berakhir digambarkan sangat datar dan seakan berguna hanya dalam beberapa episode. Karakter yang terlibat dengan konspirasi di balik penyelenggara turnamen, terutama sosok antagonis, turut menjadi deretan karakter yang forgettable.

The God of High School Park Ilpyo
Park Ilpyo jadi satu satunya karakter sampingan yang memorable

Walau begitu, Park Ilpyo menjadi satu-satunya karakter sampingan yang cukup memorable. Terdapat motivasi dan latar belakang jelas mengapa dirinya ikut turnamen.

Animasi yang Sangat Fluid, Terutama dalam Menggambarkan Setiap Adegan Pertarungan (8/10)

The God of High School fight scene
Animasi adegan pertempuran di The God of High School sangat mengalir

MAPPA benar-benar serius menggarap The God of High School secara visual dalam bentuk anime. Usaha mereka terlihat dari animasi setiap pertarungan yang sangat mengalir. Penonton mungkin akan menganggap usaha ini terbayar jika hanya mengandalkan deretan pertarungan keren.

Verdict untuk The God of High School

Secara keseluruhan, The God of High School memiliki potensi yang sangat besar pada awalnya. Akan tetapi, potensi tersebut justru hancur karena berbagai masalah pada pertengahan cerita. Mulai dari pacing, subplot konspirasi di balik turnamen yang bertele-tele, hingga karakter yang terkesan datar.

Untuk The God of High School, penulis dapat memberi total score sebesar 6,3.

Bagi yang penasaran hingga ingin menontonnya, The God of High School bisa ditonton di channel YouTube Muse Asia dan Muse Indonesia. Meski menjadi serial original Crunchyroll, faktanya serial ini tidak tersedia di platform tersebut di Indonesia.

author avatar
Dimas Galih Putrawan
Thanks for reading. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: