fbpx

BOOM Esports dan Victim Rise Wakili Indonesia pada Grand Final Asia Pacific Predator League 2020 di Manila

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah melalui persaingan ketat di Online Qualifier melawan tim-tim terbaik di Indonesia, BOOM Esports untuk Dota 2 dan Victim Rise untuk PUBG akhirnya keluar sebagai pemenang pada acara puncak Final Indonesia di Asia Pacific Predator League 2020 yang telah berlangsung di Jakarta, 18-19 Januari 2020.

Kemenangan ini mengantarkan mereka untuk melanjutkan perjuangan di Grand Final Asia Pacific Predator League 2020 yang akan berlangsung di Manila, Filipina, pada tanggal 22-23 Februari 2020.

BOOM Esports yang dipimpin oleh Khezcute dan beranggotakan Dreamocel, Mikoto, Fbz, dan Hyde berhasil mengalahkan PG.BarracX dalam pertandingan final Dota 2 dengan skor 4:3.

Persiapan strategi, konsistensi dan kerjasama yang solid menjadi penentu kesuksesan BOOM Esports, mengungguli PG.BarracX, di posisi runner-up.

Sedangkan Victim Rise yang dipimpin oleh C1moy bersama Tantruum, Kamalz, dan Chibiritt, menjadi juara PUBG setelah perjuangan keras mereka melawan Victim Reality di babak final yang ditentukan lewat 6 match.

Victim Rise mampu mengungguli poin Victim Reality, dengan 91 poin setelah meraih 3 placement dan 49 kills melawan Victim Reality yang belum sempat mendapatkan placement dan 31 kills.

Masing-masing Pemenang Final Indonesia Predator League 2020 berhak atas hadiah senilai 50 juta rupiah. Sementara di putaran Grand Final Asia Pacific di Manila, mereka akan memperebutkan total prizepool senilai USD 400.000.

“Selamat kepada BOOM Esports dan Victim Rise, kami bangga bisa mengumumkan kedua pemenang hari ini di Final Indonesia Asia Pacific Predator League 2020.

Kami optimis bahwa industri esport akan terus tumbuh. Acer bersama dengan rangkaian produk Predator dan lainnya akan terus mendukung munculnya bakat muda esport.

Predator League sendiri akan terus berinovasi seperti yang kami lakukan di tahun ini dengan menghadirkan konvergensi harmonis antara dunia olahraga, pendidikan, dan digitalisasi.

Kami yakin kedua tim ini mampu memberikan performa terbaik pada Grand Final di Manila dan muncul sebagai pemenang serta membawa pulang Predator Shield.” ujar Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia.

Bekerjasama dengan Kemkominfo dan Asosiasi Video Game Indonesia (AVGI), BRI Institute memberikan beasiswa untuk perkuliahan tingkat sarjana bagi tim pemenang 1 sampai 4 Indonesia Predator League 2020.

Pemberian beasiswa bertujuan untuk memfasilitasi gamers dalam mempersiapkan jenjang karir profesional mereka melalui jalur pendidikan.

Berikut profil tim PUBG dan tim Dota 2 yang menjadi perwakilan Indonesia untuk Grand Final Asia Pacific Predator League 2020 di Manila:

Tim Pemenang PUBG

Tim Pemenang PUBG Victim Rise foto istimewagamefinityid

Victim Rise (PUBG)
1. Risky Junaidi Putra (Chibiritt)
2. Fakhri Adha (C1moy) – Captain
3. Kamaruddin (Kamalz)
4. Riski Oktavianda (Tantruum)

Tentang Victim Rise:

Victim Rise merupakan anggota dari Victory Team Esports yang berdiri sejak tanggal 10 September 2018. Berawal dari tim Playerunknown Battlegrounds, dengan banyak prestasi yang dicetak, Victory Team Esports mulai melebarkan sayap dengan membuka divisi-divisi lainnya. Victim Rise beranggotakan 4 pemain yaitu, Risky Junaidi Putra (Chibiritt), Fakhri Adha (C1moy), Kamaruddin Kamaruddin (Kamalz) dan Riski Oktavianda (Tantruum). Victim Rise sudah menorehkan banyak prestasi gemilang, seperti pada Desember 2019 yang lalu, Victim Rise mengharumkan nama Indonesia dengan meraih peringka ketiga pada Seoul Cup OGN Supermatch 2019. Dengan memenangkan Indonesia Final Predator League 2020, Victim Rise akan membawa nama Indonesia pada turnamen PUBG di Grand Final Asia Pacific Predator League 2020.

Tim Pemenang Dota 2

Tim Pemenang Dota 2 BOOM ESPORTS foto istimewagamefinityid

BOOM ESPORTS (Dota 2)
1. Alfi Nelphyana (Khezcute) – Captain
2. Rafli Fathur Rahman (Mikoto)
3. Saieful Ilham (Fbz)
4. Brizio Adi Putra (Hyde)
5. Randy Sapoetra (Dreamocel)

Tentang BOOM Esports:

BOOM Esports, sebelumnya dikenal sebagai BOOM ID, adalah organisasi olahraga yang didirikan pada November 2016. Dengan “Beast On Our Mind” BOOM Esports memiliki misi untuk menjadi organisasi esports nomor 1 di dunia, dan untuk mewakili Indonesia mendominasi di panggung dunia game profesional. BOOM Esports menjadi salah satu organisasi esports yang secara konstan fokus mengembangkan pemainnya, bentuk nyata hal ini adalah roster Dota 2 BOOM Esports yang stabil, dan sangat jarang berganti pemain. Saat ini Boom Esports beranggotakan 5 pemain, yaitu Alfi Nelphyana (Khezcute), Rafli Fathur Rahman (Mikoto), Saieful Ilham (Fbz), Brizio Adi Putra (Hyde), Randy Sapoetra (Dreamocel). Kemenangan BOOM Esports dI Indonesia Final Predator League 2020 adalah yang ketiga kali berturut-turut untuk Dota 2. Kali ini, BOOM Esports akan kembali membawa nama Indonesia di ajang Grand Final Asia Pacific Predator League 2020.

Temukan informasi selengkapnya mengenai Grand Final Asia Pacific Predator League 2020 pada https://www.predator-league.com/

Ikuti kemeriahan dan sampaikan dukungan kepada tim Indonesia untuk menjadi tim esport terbaik se-Asia Pasifik melalui hashtag #PredatorLeague2020 #GoIndonesia di media sosial.

Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends, sebuah dunia yang dipenuhi dengan karakter unik dan kisah-kisah menakjubkan. Salah satu karakter yang penuh inspirasi adalah Bruno, kapten dari Eruditio Rangers dan seorang bintang sepak bola. Mari kita telusuri kisah Bruno yang penuh liku-liku ini.

Kisah Bruno Anak dari Desa Agelta Drylands

Kisah Bruno

Bruno lahir dan dibesarkan di Desa Agelta Drylands, di mana kehidupan masyarakatnya dipenuhi dengan kemiskinan. Namun, kehidupan sulit itu menjadi pemicu keinginannya untuk meraih kebebasan.

Bruno bergabung dengan karavan setelah mencapai usia yang tepat, bermimpi untuk melihat dunia. Namun, takdir berkata lain, kecelakaan tragis merampas kakinya dan kebebasannya.

Beruntung, saat karavan melewati Eruditio, Bruno diberi kesempatan kedua. Meskipun penuh risiko, Bruno tergerak oleh gairah kota tersebut dan memutuskan untuk mengambil kesempatan itu.

Hasilnya sungguh mengagumkan; bukan hanya Bruno mendapatkan kembali kakinya, tapi sekarang ia lebih cepat daripada sebelumnya. Alih-alih melanjutkan perjalanannya, ia memutuskan untuk tinggal di Eruditio dan menjadi pelindungnya.

Baca juga:

Bruno Sang Kapten Eruditio Rangers – Kisah Bruno

Bruno Vanguard Elite

Sebagai kapten Eruditio Rangers, Bruno sibuk dengan tugasnya, tetapi ia selalu menyempatkan waktu untuk bermain sepak bola dengan anak-anak di pasar. Selalu ceria dan antusias, Bruno menjadi idola bagi anak-anak tersebut.

Mereka suka mendengarkan kisah-kisah Bruno tentang masa lalunya dan bagaimana ia menjadi ahli sepak bola.

Setiap kisah Bruno dimulai dengan kutipan dari lagu anak-anak:

“Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Lagu ini populer di Agelta Drylands, dan Bruno menghafalnya sejak kecil. Lagu ini membentuk pribadi Bruno, yang berniat menjelajahi setiap sudut Land of Dawn dengan kedua kakinya, menyentuh setiap butir pasir, dan menemukan kebebasan sejati.

Tragedi yang Mengubah Hidup Bruno

Bruno Street Football

Bruno bekerja di karavan milik sahabat lamanya, Thiago, yang melakukan perjalanan antara Agelta dan Kekaisaran Moniyan.

Meski pekerjaan itu berat, Bruno menikmatinya karena eksitasi perjalanan melebihi kesulitan yang dihadapinya. Namun, nasib buruk menimpanya saat karavan berhenti di Firewind Valley.

Dalam sebuah kecelakaan tragis, Bruno mengorbankan kakinya untuk menyelamatkan Thiago. Meskipun hidupnya diselamatkan, ia tidak dapat berjalan lagi.

Karavan pemiliknya tergerak oleh keberanian Bruno dan memutuskan untuk membiarkannya tetap bersama karavan sebagai tanda terima kasih.

Pemberian Kesempatan Kedua di Eruditio

Bruno The Falcon

Suatu hari, karavan berhenti di Eruditio, di mana Bruno bertemu dengan seorang peneliti robotik terkemuka. Sang peneliti tertarik pada kisah Bruno dan menawarkan kesempatan untuk menguji prototipe prostetik berbasis teknologi Starlium. Meskipun eksperimental, Bruno setuju untuk menjadi subjek uji coba.

Setelah operasi yang berhasil, Bruno berdiri untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski tidak bisa berlari seperti dulu, tekadnya untuk melindungi Eruditio semakin membara. Ia memutuskan untuk tinggal di kota tersebut dan menjaga segala sesuatu yang diwakilinya.

Pesan Inspiratif dari Bruno

Bruno Firebolt

Kisah Bruno mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan makna sejati kebebasan. Seperti kata Bruno sendiri, “Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Bruno menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghadapi tantangan dan mengikuti impian kita, sekaligus menjadi pelindung bagi kota yang dicintainya, Eruditio.

Baca juga:

Demikian pembahasan Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.