GAMEFINITY.ID, Bandung – Tampaknya Call of Duty League (CDL) dan Overwatch League (OWL) sedang dalam masalah. Hal itu terungkap oleh Activision Blizzard yang mengakui bahwa keduanya memiliki masalah yang dapat memiliki dampak, memicu pertanyaan apakah kedua liga esports itu dapat bertahan dalam jangka panjang. Pihaknya juga tidak yakin apakah mereka akan berhasil dengan segala usaha sebisanya.
Activision Blizzard Akui CDL dan OWL dalam Masalah
Menurut sebuah lembar SEC yang tersebar secara publik baru-baru ini, Activision Blizzard mengungkap kedua liga esports besutannya itu tengah mengalami berbagai masalah, terutama keuangan. Dalam bagian Management’s Overview of Bussiness Trends, konglomerat game itu secara spesifik membicarakan CDL dan OWL.
“Kesepakatan kolaboratif kami untuk liga esports profesional kami (seperti Overwatch League dan Call of Duty League) terus menghadapi headwinds yang berdampak negatif operasional dan, sangat berpotensi, umur dari semua liga dalam model bisnis saat ini. Kami terus bekerja untuk mengatasi tantangan ini, yang mungkin akan beranggaran tinggi, dan usaha seperti itu mungkin saja tidak berhasil,” ungkap Activision Blizzard.
Kedua event besar ini juga sudah kehilangan banyak sponsor baru-baru ini. Ini menjadi faktor tantangan bagi Activision Blizzard yang harus diatasi. Lebih buruk lagi, kedua liga esports itu sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Setelah itu, Activision Blizzard menghadapi kontroversi karena terungkapnya budaya frat boy yang memicu maraknya diskriminasi gender dan pelecehan seksual.
Baca juga:
Terlebih, Overwatch League kini harus menghadapi kenyataan bahwa semua tim asal China sudah tidak bertanding mulai musim 2023. Ini karena semua game Blizzard, termasuk Overwatch 2, sudah tidak lagi beroperasi di negeri tirai bambu itu.
Sean Miller: Overwatch League Takkan segera Berhenti
Kepala Overwatch League, Sean Miller, berbicara dalam wawancaranya pada Dexerto. Ia membicarakan nasib liga yang dibesarkannya tersebut, termasuk arahan Overwatch 2 sebagai esports.
“Kami tetap berkomitment pada Overwatch esports dan membesarkan komunitas, memperkuatnya. Di antara hal yang disebut, saat kamu mundur, bagaimana seismic masuknya Contender tahun ini dan produknya, kan? Dan hanya melihat secara holistic yang kami lakukan. Bagiku, hal itu menunjukkan komitmen besar pada Overwatch esports. Mereka takkan segera berhenti,” tutur Miller.
Baca juga:
Setidaknya, Overwatch League sudah dapat kembali meraih beberapa momentum berkat perilisan Overwatch 2. Namun, terdapat pertanyaan apakah momentum tersebut cukup agar dapat bertahan lama. Activision Blizzard sejauh ini belum berkomentar tentang hal ini.
A writer, gamer, content creator.
My Gaming Account:
Steam: dimaspettigrew
Epic Games Store: PTGRW
Xbox: PTGRW
Related posts:
- Overwatch League Umumkan Format Baru untuk Season 6
- Call of Duty Mobile Ungkap Roadmap eSports Tahun 2023-2024
- Call of Duty Warzone 2.0 Jadi Game Terburuk Dalam 2 Hari
- Ada Ronald Reagan dalam Trailer Terbaru Call of Duty: Black Ops Cold War
- Berkat Call of Duty, Activision Raup Rp42 Triliun Dalam Setahun Terakhir
- Pemain Call of Duty: Warzone 2.0 Keluhkan Konten Pay to Win!
- GGWP Esports Umumkan Tim Call of Duty Mobile
- Call of Duty Mobile Umumkan Season 2, Heavy Metal