Cegah Anak Kecanduan Game, China Larang Penggunaan Ponsel di Sekolahan

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Otoritas China telah melarang penggunaan ponsel di sekolah. Kementerian Pendidikan setempat, Ministry of Education (MoE) mengatakan larangan itu berlaku untuk sekolah dasar dan menengah, serta dirancang untuk menindak “kecanduan internet dan game” demi membantu siswa memusatkan perhatian mereka pada studi.

Seperti diberitakan South China Morining Post, Rabu (3/2/2021) seorang siswa membutuhkan persetujuan orang tua, bersama dengan izin tertulis dari sekolah, sebelum siswa tersebut diizinkan untuk membawa perangkatnya ke sekolah. Namun, semua telepon harus dikumpulkan selama jam pelajaran, kata kementerian di situs webnya.

Arahannya ditujukan untuk “melindungi penglihatan siswa, membuat mereka fokus belajar dan mencegah mereka dari kecanduan internet dan game”. Adapun tujuan tambahan kebijakan ini ialah untuk “meningkatkan perkembangan fisik dan psikologis siswa”.

Pada 2019, menurut laporan yang dirilis oleh Pusat Informasi Jaringan Internet China, sebanyak 175 juta pengguna internet merupakan anak di bawah usia 18. Sebanyak 74 persen dilaporkan memiliki perangkat seluler mereka sendiri. Laporan tersebut menemukan pengguna ponsel dalam kelompok ini kebanyakan menggunakan perangkat mereka untuk belajar online, mendengarkan musik, dan bermain game.

Kementerian mengumumkan bahwa guru akan dilarang memberikan pekerjaan rumah melalui ponsel atau meminta siswa untuk menyelesaikan pekerjaan rumah menggunakan ponsel. Praktik ini sebelumnya sempat populer di kalangan sekokah dalam beberapa tahun terakhir.

Sekolah diperintahkan untuk menyediakan lebih banyak telepon umum dan mencari cara lain untuk berbicara dengan orang tua tanpa bergantung pada telepon genggam. Perdebatan tentang penggunaan smartphone di sekolah-sekolah China telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, sebagai tanggapan atas kekhawatiran yang meluas tentang kecanduan anak muda terhadap gawai mereka.

Liu Yanping, kepala Sekolah Cabang Pertama Beijing National Day School mengatakan kebijakan tersebut tidak bijaksana apabila diambil dengan pendekatan “satu ukuran untuk semua”. Liu berpendapat sementara larangan anak-anak sekolah dasar membawa ponsel ke sekolah bisa membantu meningkatkan kedisiplinan, siswa yang lebih tua juga harus didorong untuk berolahraga bersama orang tua mereka sehingga dapat menghabiskan waktu selain bersama perangkat mereka.

“Anda tidak bisa begitu saja memutus mereka dari internet di era digital,” kata Liu. Ia mengatakan untuk mengatasi masalah menurunnya penglihatan dan masalah kecanduan game, pihak berwenang harus mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu luang untuk berolahraga. “Ponsel cerdas bukanlah hal utama yang harus disalahkan,” tambahnya.

Wu Hong, seorang peneliti di Dett, sebuah lembaga analis pendidikan yang berbasis di Chongqing, mengamini pernyataan Liu. Menurutnya memerintahkan kaum muda untuk berhenti menggunakan perangkat seluler tidak realistis untuk menyelesaikan masalah.

“Alih-alih melarangnya, sekolah harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengembangkan kemampuan anak-anak untuk mengatur diri sendiri, dengan mengajari mereka membedakan antara dunia nyata dan dunia maya; antara baik dan buruk, ”kata Wu.

Walau begitu, langkah kementerian justru didukung dari hasil survei thecover.cn yang diterbitkan di Weibo (Twitter versi China). Sebanyak 54 persen dari sekitar 1.900 responden mengatakan mereka percaya bahwa anak sekolah tidak perlu membawa ponsel ke sekolah. Lebih dari seperempat menginginkan kebijakan yang lebih fleksibel, dengan 20 persen mengatakan ponsel harus diizinkan di sekolah.

Penggunaan ponsel di sekolah telah memicu perdebatan tidak hanya di China. Pada tahun 2018, Prancis mengeluarkan undang-undang yang melarang penggunaan ponsel di area sekolah oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun. Sementara di Yunani, penggunaan ponsel di taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah juga telah dilarang.

MPL ID Season 12

MPL ID Season 12 Hadirkan MPL ID Industry Awards Penghargaan Pertama Industri Esports di Indonesia

Share artikel:

GAMEFINITY, Jakarta – MPL ID Industry Awards, sebuah ajang penghargaan di Industri Esports yang baru ada pertama kali dan dihadirkan oleh Moonton. Ajang itu akan diadakan pada babak playoffs MPL ID Season 12 yang akan diadakan di Mahaka Square.

MPL ID Season 12 telah membawa banyak kejutan yang mendebarkan bagi para penggemar esports. Musim ini disaksikan dengan kehadiran tim-tim baru, pergeseran pemain dari satu tim ke tim lain, dan klasemen yang tak terduga hingga mencapai Week 8 regular season.

Penghargaan prestisius MPL ID Industry Awards ini akan mencakup lima kategori utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Penyelenggara turnamen pihak ketiga
  2. Media
  3. Tiktok
  4. Youtube
  5. Brand

Kelima kategori itu adalah bagian yang mendukung ekosistem esports terus berkembang khususnya MPL ID yang sudah memasuki season 12.

Azwin Nugraha, Moonton Games MPL Indonesia PR Lead, menyatakan, “Kesuksesan MLBB esports telah memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekosistem merek, pencipta konten, penyelenggara turnamen, dan media yang telah berkontribusi luar biasa dalam bidang masing-masing. Saatnya bagi kita untuk mengakui dan merayakan pencapaian luar biasa mereka dalam dunia yang kita cintai.”

Bentuk Terima Kasih dan Kolaborasi Mobile Legends

 MPL ID Season 12
RRQ vs AURA Fire MPL ID S12

Dalam kategori Penyelenggara Turnamen Pihak Ketiga, terdapat dua sub-kategori, yaitu “Best Major Third Party Tournament” untuk turnamen pihak ketiga terbaik yang diselenggarakan oleh mitra pada periode Juli 2022-Agustus 2023, dan “Best Community Third Party Tournament” untuk turnamen pihak ketiga yang digelar oleh komunitas lokal dalam periode yang sama.

Baca juga: 

Awards untuk Media dan Content Creator di MPL ID Season 12

Di sektor Media, penghargaan akan diberikan kepada “Jurnalis Terbaik 2023” dan “Best Media Use of Social” untuk media dengan penggunaan media sosial terbaik yang menciptakan konten esports MLBB yang viral dan menarik perhatian sepanjang tahun.

Dalam ranah YouTube, terdapat tiga kategori, yaitu “YouTube Creator of the Year,” “Indonesian Restreamer of the Year,” dan “International Restreamer of the Year.” Sementara itu, di platform TikTok, penghargaan akan diberikan kepada “TikTok Creator of the Year” yang merupakan kreator TikTok paling berpengaruh dalam esports MLBB dengan dampak luar biasa pada komunitas pada tahun 2023.

Baca juga: 

Awards Khusus Bagi Brand dan Team di MPL ID

MPL ID Season 12
Daftar Tim Peserta MPL ID S12

Selain itu, akan ada penghargaan khusus untuk sembilan tim MPL ID, yaitu “MPL ID Team Marketing Campaign of the Year.” Kategori ini akan memberikan penghargaan kepada tim yang secara signifikan berkontribusi dalam pertumbuhan komunitas tim, kesadaran merek, serta minat komunitas dari Juli 2022 hingga Agustus 2023.

Bagi mereka yang terlibat dalam industri esports, baik sebagai pencipta konten, jurnalis, pengguna media sosial, atau terkait dengan kategori-kategori di MPL ID Industry Awards, mereka dapat mengajukan proposal mereka melalui email ke [email protected] hingga tanggal 27 September dengan informasi lebih lanjut yang dapat ditemukan pada artikel MPL ID Industry Awards.