Epic Games Store Masih Merugi setelah Lima Tahun

Dimas Galih Putrawan, 14 November 2023

Epic Games Store Masih Merugi setelah Lima TahunGame
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Bandung – Lima tahun setelah eksis sebagai pesaing berat Steam, Epic Games Store ternyata masih dinyatakan merugi! Platform sekaligus toko digital milik Epic Games itu masih belum menghasilkan keuntungan. Kenyataan itu terungkap saat persidangannya melawan Google.

Sudah Hadir selama Lima Tahun

Epic Games Store UI

Epic Games Store telah hadir pertama kali pada tahun 2018 sebagai platform pesaing Steam. Publisher di balik Fortnite itu telah menghabiskan jutaan dolar demi menghadirkan game gratis setiap minggunya. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi platform eksklusif untuk versi PC beberapa game high profile seperti Dead Island 2, Assassin’s Creed Mirage, dan Alan Wake 2.

Melalui laman blog Unreal Engine pada akhir 2018, Tim Sweeney selaku CEO mencantumkan pihak Epic Games hanya akan mengambil 12 persen dari hasil penjualan di platform, sementara pihak pengembang mendapatkan 88 persen. Saat itu, Steam menerapkan bagi hasil 70-30 untuk pengembang dan Valve.

Ditambah, baru-baru ini, platform milik Epic Games itu menerapkan program monetisasi baru bertajuk First Run dan Now on Epic. Pihak pemilik platform memaparkan melalui laman resminya bahwa pengembang akan mendapat 100 persen dari penjualan game-nya selama enam bulan semenjak perilisan di Epic Games Store. Program ini berlaku hingga 30 Juni 2025.

Kenyataannya: Epic Games Store Masih Tidak Menguntungkan!

Meski upaya yang sangat ambisius sebagai pesaing platform dan toko game digital PC, yakni Steam, GoG, dan Xbox, kenyataannya Epic belum menghasilkan keuntungan dari Epic Games Store. Hal ini sudah dilaporkan oleh The Verge saat persidangan Epic melawan Google.

Persidangan ini dipicu oleh Google yang menghapus Fortnite dari Play Store pada 2020 akibat Epic menawarkan diskon 20 persen untuk transaksi secara langsung. Hal ini memicu pihak pengembang menuntut Google karena dugaan antitrust ke jalur hukum.

Saat persidangan, bos EGS Steve Allison mengaku sebagai saksi bahwa platform-nya itu belum menguntungkan. Ia mengaku Epic masih punya rencana agar platform-nya dapat bertumbuh secara finansial.

Ini menjadi satu lagi kabar buruk bagi Epic Games. September lalu, mereka sudah mengumumkan telah mem-PHK 16 persen dari stafnya, dengan lebih 800 karyawan harus kehilangan pekerjaan. Kabar ini sangat mengejutkan bagi industri game.

Baca juga:

Terlebih, Forbes mendapati mayoritas gamer PC menggunakan Epic Games Store demi mendapatkan game gratis atau hanya membeli game eksklusif. Tidak heran banyak dari mereka tetap menjadi Steam sebagai platform utama.

Selain Google, Epic Games sebelumnya juga menuntut Apple karena alasan yang sama. Mereka dinyatakan kalah melawan pembuat iOS itu, namun sudah mengajukan banding.

author avatar
Dimas Galih Putrawan
Thanks for reading. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: