Alasan Mengapa Steam Lebih Dominan dari yang Lain

Dzakwan Ahmad, 19 Desember 2022

Alasan Mengapa Steam Lebih Dominan dari yang LainGamepedia
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Steam, sebuah platform distribusi digital yang telah hadir sejak tahun 2003. Meski sudah berusia hampir dua dekade, nyatanya Steam masih dapat bertahan di pasar gaming saat ini. Bahkan, bila dilihat lebih jauh, Steam dapat bertahan hingga beberapa puluh tahun mendatang dengan prospek masa depan yang menjanjikan.

Steam Deck in-image | IGN
Steam Deck Salah Satu Produk Steam oleh Valve | IGN

Tapi, kalian pernah kebayang nggak sih, kenapa Steam masih populer meskipun sudah banyak saingannya. Contoh saja ada Epic Games Store yang setiap minggunya punya game gratis untuk dibagikan kepada para pelanggannya, Microsoft Store yang hadir di setiap laptop berbasis OS Windows, dan masih banyak lagi yang lain seperti Battle.net dan GOG.

Nah dari kesemua itu, kenapa sih Steam masih bisa menungguli mereka semua? Bahkan dapat dikatakan Steam menang jauh jika dibandingkan oleh rival-nya.

  1. Steam Punya Game yang Jauh Lebih Banyak

Alasan paling mendasar mengapa sebuat platform digital banyak dipakai adalah banyaknya game yang tersedia. Menyediakan banyak game dapat bermanfaat bagi para pemain agar seluruh game milik mereka dapat berkumpul menjadi satu dan tidak perlu mnegunduh platform lainnya.

Pada awalnya, Steam hanya menjadi sebuah platform distribusi digital untuk game milik Valve saja, namun seiring waktu Steam juga menawarkan kesempatan untuk pihak ketiga.

Dari jumlah game yang tersedia ketika artikel ini ditulis, ada lebih dari 50 ribu games yang didistribusikan lewat Steam.

Sebagai perbandingan, Epic Games Store yang notabene menjadi pesaing terdekat Steam, hanya punya total 917 game yang tersedia di platform-nya pada tahun 2021 berdasarkan website Statista. Sementara itu, di tahun yang sama, Steam punya lebih dari 10 ribu game baru yang tersedia. Ya, 10 ribu game baru hanya dalam waktu 1 tahun!

Di platform lainnya pun juga masih jauh dari kata cukup untuk menyaingi Steam. Microsoft Store hanya memiliki total 1.743 game, GoG dengan total 5.300 game, dan Origin hanya memiliki 350 game tersedia.

Lalu bagaimana dengan Ubisoft Connect, Battle.net, Rockstar Client, dan Riot Client? Keempat platform tersebut tidak membuka kesempatan distribusi untuk pengembang luar, jadi dapat dipastikan jumlah game yang tersedia jauh lebih kecil.

Baca Juga: Evercade Konsol Retro Terkini dengan ROM Serba Legal

  1. Steam Punya Komunitas yang Besar dan Aktif

Dalam industri game sendiri, komunitas merupakan sebuah aspek yang tidak dapat diremehkan. Karena pada faktanya, sebuah game dapat terus berlanjut apabila komunitasnya aktif dan ramai. Contoh saja ada komunitas CS, DOTA, Age of Empire, dan berbagai macam game lainnya yang sudah ada sejak awal 2000-an.

Dalam kasus ini Steam jelas menang jauh daripada yang lain. Mengapa menang jauh? Karena Steam memiliki fitur komunitasnya sendiri yang tersedia di dalam aplikasinya. Ketersediaan fitur komunitas di dalam aplikasi tersebut membuat para penggunanya mudah untuk mengakses berbagai konten yang disediakan oleh komunitas setiap game.

Bahkan, Steam sampai memiliki fitur bernama Steam Workshop dimana komunitasnya dapat membagikan konten milik mereka sendiri untuk dimainkan dan digunakan oleh orang lain. Selain itu pengguna aktif Steam yang masif (62 juta pengguna aktif harian) juga menjadi salah satu faktor mengapa komunitas di Steam sangat aktif.

Sementara itu di platform lain? Fitur komunitas sangat terbatas. Epic Games Store tidak memiliki fitur komunitas built-in, bahkan menyembunyikan review dari para pemainnya. Hal ini juga berlaku dengan platform lain seperti Origin, GoG, Ubisoft Connect, dan yang lain, mereka juga tidak punya fitur komunitas seperti apa yang dimiliki Steam.

  1. Fitur yang Lebih Banyak

Selain fitur komunitas Steam juga memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh platform lain.

Dalam hal paling mendasar, yaitu masalah harga, Steam memiliki kebijakan untuk tidak meratakan harga asli dalam sebuah mata uang. Hasilnya harga game di Steam menjadi lebih murah dari yang lain karena disesuaikan pada harga di sebuah negara tertentu.

User experience di Steam juga diperhatikan secara penuh. Mereka memiliki fitur big mode untuk meningkatkan pengalaman bermain via controller. Urusan unduh mengunduh, Steam juga dinilai lebih unggul karena mereka memiliki berbagai server yang dapat dipilih oleh pengguna karena server terdekat yang tidak selalu paling kencang. Contohnya adalah admin sendiri yang kecepatan unduhannya lebih kencang ketika memakai server Australia-Perth ketimbang pakai server Jakarta. Kedua hal tersebut jarang atau bahkan tidak muncul di beberapa platform lainnya.

Bagi para pengembang pun juga punya fitur yang memudahkan mereka. Steam membagikan SDK atau Steam Development Kit agar para pengembang dapat mengintegrasikan game milik mereka dengan fitur di Steam. Meskipun tidak seperti Epic Games yang menyediakan hingga engine-nya secara gratis, para pengembang tidak berhenti untuk merilis game-nya di Steam karena aksesibilitas yang luas serta feedback komunitas yang besar.

  1. Promo, Satu Kata yang Menjelaskan

Dan yang terakhir dan menjadi alasan paling mendasar adalah promo. Yak, promo di Steam terkenal akan kesadisannya dalam memotong harga. Apa yang awalnya ratusan ribu bila ada promo bisa hanya menjadi puluhan ribu atau bahkan belasan ribu rupiah. Beberapa game dapat menyentuh angka yang tidak masuk akal, seperti Borderlands Handsome Collection yang harga awalnya jutaan menjadi puluhan ribu.

Banyaknya promo ini ditambah dengan berbagai event dari developer, publisher, atau bahkan Valve sendiri yang melakukan sale besar besaran dalam beberapa waktu dalam satu tahun. Sale besar-besaran tersebut juga tidak dapat dikatakan jarang dilakukan, dalam setahun ada 4 hingga 5 kali Steam sale yang dilakukan. Hal tersebut belum termasuk sale yang diadakan per developer, publisher atau franchise.

“Kan Epic Games Store gratis bang”, ya hal itu juga menggiurkan. Namun, gratisnya sebuah game seperti pada EGS membuat Epic Games sendiri mengalami kerugian dalam menjalankan EGS. Berbeda dengan Steam, sebesar apapun promonya mereka tetap untuk. Bahkan, beberapa waktu ada game yang digratiskan di Steam.

Steam mendominasi bukanlah tanpa alasan. Ketersediaan game yang masif, komunitas aktif dan banyak, fitur berlimpah, dan ramah kantong menjadi alasannya. Namun, Steam juga tidak dapat dikatakan sempurna, masih ada beberapa kekurangan dan yang terkenal adalah buruknya consumer service miliknya.

Baca juga: Armored Core, Franchise FromSoftware sebelum Dark Souls

Hal ini tidak praktis menjadikan platform lainnya buruk, semua pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi free players, mungkin EGS menjadi pilihan terbaik karena mereka tidak perlu merogoh kantong untuk bermain game yang seharusnya berbayar.

Selalu ada yang menarik ketika membahas persaingan antar platform distribusi digital ini. Khususnya EGS sebagai pesaing terdekat Steam, meskipun mereka masih punya jalan yang panjang untuk mengalahkan legendarisnya Steam di mata para gamers.

author avatar
Dzakwan Ahmad
Just a college student who like to play games even I have a lot of things to do Je peux si je veux Shirogatana
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: