Bedah Trailer dan Perbandingan Game vs Film Pamali

Share artikel:

Jakarta, 8 September 2022 – Film Pamali yang diadaptasi dari game berjudul sama, Pamali, buatan StoryTale Studio pada tahun 2018 sedang ramai diperbincangkan di tengah kalangan film enthusiast. Dengan tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”, Film Pamali baru-baru ini meluncurkan trailer dan perbandingan antara atmosfer di game versus film dengan durasi masing-masing kurang dari satu menit.

“Di luar negeri sudah banyak sekali production house yang mengolaborasikan industri game dan film. Misalnya Resident Evil, Ghost Shell, Tomb Rider, dan banyak lainnya. Di Indonesia belum banyak yang melakukannya padahal banyak sekali game-game buatan Indonesia yang punya cerita menarik dan sangat kaya dengan unsur budaya lokal.” ujar Andi Suryanto selaku Produser film Pamali dan CEO dari LYTO Pictures.

Lanjutnya, “Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat. Terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya. Kami melihat bahwa Pamali ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media film.” 

Berdasarkan survei pengguna Google, sebanyak 96% orang menyukai game Pamali: Indonesian Folklore Horror. Dengan tingginya rating tersebut, tak heran bila film enthusiast memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap film Pamali.

“Menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti game dan film adalah hal yang menarik bagi saya, terutama jika targetnya adalah kaum muda.  Game Pamali yang keluar tahun 2018 lalu sudah dikenal bahkan hingga ke luar negeri. Bagi saya, ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton, khususnya dari mereka yang sudah punya ekspektasi terhadap film Pamali.” ujar Sutradara Bobby Prasetyo yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019. 

Berikut mungkin beberapa hal menarik yang sudah kalian notice atau malah kelewat dari trailer dan perbandingan antara game dengan film Pamali. Siapa tahu, kalian juga pernah melihatnya di sekitar kalian:

  • Ayunan

Baik di game maupun di trailer, tampilan ayunan di pohon pada halaman belakang seolah mengundang pertanyaan apa yang terjadi di rumah lama keluarga Jaka.

  • Ibu hamil yang menggunting kuku saat malam hari

Sudah menjadi kepercayaan turun temurun di Indonesia kalau menggunting kuku di malam hari karena dapat memperpendek usia atau membuat hubungan dengan orang tua jadi tidak baik. Lebih-lebih dipercaya bila ibu hamil menggunting kuku di malam hari, bayi dalam kandungan bisa lahir cacat.

  • Foto perempuan di ujung lorong

Foto sosok perempuan cantik berkebaya hijau muncul di game maupun di film. Sebenarnya siapakah perempuan itu? Apakah sosok tersebut sedang memperingati Jaka dan istrinya, Rika? Atau malah membahayakan keduanya?

  • Nomor rumah

Di kepercayaan berbagai negara Asia Timur seperti China, Korea, Jepang, dan Taiwan, angka 4 ketika diucapkan memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’. Oleh karena itu angka 4 dipercaya sebagai angka sial. Tapi, sama seperti di game, di film rumah Jaka dan Rika juga nomor 4. Jelas sekali developer game dan pembuat film mau menegaskan ada sesuatu yang terjadi di rumah tersebut.

  • Sosok perempuan yang menggunting rambutnya

Katanya kalau potong rambut bisa buang sial. Namun sama dengan kepercayaan jika perempuan hamil menggunting kuku ada hamil, potong rambut bisa bikin bayi yang lahir menjadi cacat.

  • Konflik keluarga

Seperti yang sudah disebutkan, menggunting kuku di malam hari dipercaya dapat merusak hubungan dengan orang tua. Apa benar konflik antara tokoh Nenden dengan ayahnya, Dadang, mulanya dari gunting kuku? Bagaimana dengan Lilis yang melihat anaknya diseret dan dikurung oleh sang suami?

Itu dia beberapa hal menarik di trailer dan perbandingan game vs film Pamali yang sudah dirilis oleh Lyto Picture.

Film yang dibintangi oleh Marthino Lio, Putri Ayunda, Taksya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi yang rencananya akan tayang di bioskop Indonesia pada 6 Oktober 2022.

Official trailer Pamali bisa kalian tonton melalui YouTube LYTO Pictures di link: https://youtu.be/FuA51sJWbR4

MPL ID Season 12

MPL ID Season 12 Hadirkan MPL ID Industry Awards Penghargaan Pertama Industri Esports di Indonesia

Share artikel:

GAMEFINITY, Jakarta – MPL ID Industry Awards, sebuah ajang penghargaan di Industri Esports yang baru ada pertama kali dan dihadirkan oleh Moonton. Ajang itu akan diadakan pada babak playoffs MPL ID Season 12 yang akan diadakan di Mahaka Square.

MPL ID Season 12 telah membawa banyak kejutan yang mendebarkan bagi para penggemar esports. Musim ini disaksikan dengan kehadiran tim-tim baru, pergeseran pemain dari satu tim ke tim lain, dan klasemen yang tak terduga hingga mencapai Week 8 regular season.

Penghargaan prestisius MPL ID Industry Awards ini akan mencakup lima kategori utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Penyelenggara turnamen pihak ketiga
  2. Media
  3. Tiktok
  4. Youtube
  5. Brand

Kelima kategori itu adalah bagian yang mendukung ekosistem esports terus berkembang khususnya MPL ID yang sudah memasuki season 12.

Azwin Nugraha, Moonton Games MPL Indonesia PR Lead, menyatakan, “Kesuksesan MLBB esports telah memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekosistem merek, pencipta konten, penyelenggara turnamen, dan media yang telah berkontribusi luar biasa dalam bidang masing-masing. Saatnya bagi kita untuk mengakui dan merayakan pencapaian luar biasa mereka dalam dunia yang kita cintai.”

Bentuk Terima Kasih dan Kolaborasi Mobile Legends

 MPL ID Season 12
RRQ vs AURA Fire MPL ID S12

Dalam kategori Penyelenggara Turnamen Pihak Ketiga, terdapat dua sub-kategori, yaitu “Best Major Third Party Tournament” untuk turnamen pihak ketiga terbaik yang diselenggarakan oleh mitra pada periode Juli 2022-Agustus 2023, dan “Best Community Third Party Tournament” untuk turnamen pihak ketiga yang digelar oleh komunitas lokal dalam periode yang sama.

Baca juga: 

Awards untuk Media dan Content Creator di MPL ID Season 12

Di sektor Media, penghargaan akan diberikan kepada “Jurnalis Terbaik 2023” dan “Best Media Use of Social” untuk media dengan penggunaan media sosial terbaik yang menciptakan konten esports MLBB yang viral dan menarik perhatian sepanjang tahun.

Dalam ranah YouTube, terdapat tiga kategori, yaitu “YouTube Creator of the Year,” “Indonesian Restreamer of the Year,” dan “International Restreamer of the Year.” Sementara itu, di platform TikTok, penghargaan akan diberikan kepada “TikTok Creator of the Year” yang merupakan kreator TikTok paling berpengaruh dalam esports MLBB dengan dampak luar biasa pada komunitas pada tahun 2023.

Baca juga: 

Awards Khusus Bagi Brand dan Team di MPL ID

MPL ID Season 12
Daftar Tim Peserta MPL ID S12

Selain itu, akan ada penghargaan khusus untuk sembilan tim MPL ID, yaitu “MPL ID Team Marketing Campaign of the Year.” Kategori ini akan memberikan penghargaan kepada tim yang secara signifikan berkontribusi dalam pertumbuhan komunitas tim, kesadaran merek, serta minat komunitas dari Juli 2022 hingga Agustus 2023.

Bagi mereka yang terlibat dalam industri esports, baik sebagai pencipta konten, jurnalis, pengguna media sosial, atau terkait dengan kategori-kategori di MPL ID Industry Awards, mereka dapat mengajukan proposal mereka melalui email ke [email protected] hingga tanggal 27 September dengan informasi lebih lanjut yang dapat ditemukan pada artikel MPL ID Industry Awards.