Emulator Banner | Multiple Sources

Emulator dan Kontroversi yang Muncul di Sekitarnya

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Emulator merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai program yang dapat menjalankan file game dari sebuah konsol tertentu. Biasanya emulator identik dengan PC dan smartphone, namun penggunaan emulator di saat ini telah menjamur juga ke ranah handheld console seperti Steam Deck.

Keberadaan emulator sendiri sering diperdebatkan oleh para gamers maupun pengembang game. Mereka terbagi menjadi ke dalam dua kubu. Kubu pertama menganggap bahwa emulator merupakan software ilegal yang dapat merusak keberadaan konsol.

Emulator in image | APK Pure
Salah Satu Contoh Emulator PPSSPP | APK Pure

Kubu kedua punya argumen lain bahwa emulator merupakan produk legal, alibi mereka adalah bahwa emulator dapat menjadi sarana pengawetan sebuah game bila konsolnya sudah jarang ditemui. Lalu, apakah sebenarnya emulator ilegal atau legal? Mari kita bahas!

Keberadaan Emulator di Industri Game

Seperti yang kita tahu, emulator di industri game biasanya dibuat oleh pihak ketiga selain dari pembuat konsol tersebut. Hal inilah yang sering dijadikan alasan bahwa keberadaan emulator merupakan sebuah hal ilegal.

Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Penentuan antara legal atau tidaknya berada di kode program yang dipakai pada sebuah emulator. Beberapa produk emulator merupakan produk open-source yang membuat kodenya sendiri. Dalam kasus ini pihak pembuat emulator dapat dinyatakan legal karena mereka menjual produk mereka sendiri.

Beda cerita bila ternyata ada program emulator yang menyalin kode program asli dari sebuah konsol. Pada kasus ini, emulator dapat dinyatakan ilegal karena pemggunakan properti intelektual orang lain. Kalian patut berhati-hati dengan emulator closed-source karena bisa saja mereka hanya modal menyalin dari yang aslinya.

Baca Juga: AoV Hero Guide: Yue, Sang Ratu dari para Hero Harass

Legalitas dari Cara Mendapatkan Emulator

Biasanya, bila sebuah emulator sudah dalam bentuk legal, maka konsumennya yang malah melakukan tindakan ilegal. Beberapa emulator seperti emulator GBA My Boy GBA Emulator dan emulator PS1 ePSXe merupakan aplikasi berbayar. Daripada membayar dan membeli aplikasinya, kebanyakan dari kita (berdasarkan pengalaman pribadi, hampir semua) akan mengunduh aplikasi tersebut secara bajakan di internet.

Dalam kasus ini, yang melakukan tindakan ilegal bukanlah sang pengembang emulator, melainkan sang konsumen yang membajak aplikasi yang mereka miliki.

Selalu gunakan aplikasi asli untuk mendukung para pengembang emulator yang biasanya merupakan perusahaan indie. Ada beberapa contoh yang gratis seperti PPSSPP, namun biasanya pada memilih untuk membajak PPSSPP Gold. Padahal, kedua versi tersebut sama dan sudah dijelaskan orang penciptanya, bahwa versi Gold hanyalah untuk donatur saja tanpa membedakannya dengan versi biasa.

Game yang Dimainkan

Nah, biasanya kebanyakan dari kita melakukan ilegal pada momen ini. Ketika emulator sudah legal dan cara mendapatkannya legal pula, maka cara mendapatkan game-nya yang terkadang salah kaprah.

Baca Juga: Alasan Game Sport Berlisensi Perlu Dijual Setiap Tahunnya

Biasanya para pemain akan mengunduh file game tersebut dari internet dan inilah yang menjadi sebuah permasalahan. Pada dasarnya, file game berbentuk iso atau lainnya yang bertebaran di internet dapat dikatakan sebagai distribusi game dalam bentuk ilegal. Nah, bila kalian memainkannya, maka meskipun emulatornya legal, tetap kegiatan yang dilakukan adalah ilegal karena membajak game dari pengembangnya.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan legalnya? Cara paling mudah adalah dengan melakukan burn disc terhadap kaset. Cara tersebut biasanya dilakukan untuk game konsol seperti PS2 dan PS3 yang didistribusikan secara resmi. Ingat, meskipun sudah memiliki CD-nya, para pemain hanya dapat melakukan burn dan digunakan untuk dirinya sendiri, dilarang untuk didistribusikan ke orang lain.

Untuk yang tidak memiliki versi CD atau kartrid, biasanya terdapat file yang didapatkan setelah dibeli dan disimpan di storage. Hal ini berlaku untuk game-game handheld console seperti PSP dan Switch.

Artikel lainnya:

Disney Pixar Layoffs included Lightyear director and producer

Disney PHK 75 Karyawan Pixar, Termasuk Produser Lightyear

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Bandung – Disney kembali memberi kabar perihal PHK terhadap karyawannya. Kali ini, 75 karyawan dari Pixar Animation Studios terpaksa harus diberhentikan dari tugas kerjanya. Salah satu dari deretan karyawan tersebut di antaranya produser dan sutradara Lightyear.

Keputusan ini masih menjadi bagian dari rencana Disney untuk memberhentikan 7.000 karyawan dan menghemat anggaran sebesar US$5,5 miliar. Sebelumnya, Disney sudah menghapus lebih dari 50 serial televisi dari layanan streaming Disney+, Hulu, dan Star.

Baca juga:

Produser dan Sutradara Lightyear Termasuk Daftar PHK Karyawan Disney

Angus MacLane, utradara Lightyear, menjadi salah satu karyawan yang terdampak keputusan di Pixar itu. MacLane merupakan animator berusia 26 tahun yang sempat menjadi bagian dari Senior Creative Team untuk film Coco, The Incredibles 2, dan Toy Story 4.

Galyn Susman, produser Lightyear, juga ikut termasuk dalam daftar karyawan yang di-PHK. Padahal Susman sudah bekerja di Pixar semenjak 1995, saat Toy Story pertama kali dirilis.

Disney Pixar Lightyear

Keduanya merupakan bagian dari tim kreatif dari produksi film Lightyear, film spinoff dari Toy Story yang menampilkan Buzz Lightyear sebagai tokoh uama. Sayangnya, film yang dibintangi Chris Evans itu gagal di box office dengan total penghasilan global sebesar US$226,7 juta.

Baca juga:

Galyn Susman sempat Menyelamatkan Toy Story 2

Susman juga menjadi terkenal sebagai sosok penyelamat Toy Story 2. Sebelum rilis, seorang karyawan Pixar tanpa sengaja menghapus files seluruh film sekuel Toy Story itu.

Walau dapat menyelamatkan melalui komputernya, Pixar memilih untuk mengulang produksi dari awal. Demi menghemat waktu dan uang, tidak diragukan lagi file-nya menjadi penyelamat dalam proses produksi.

Selain Angus MacLane dan Galyn Susman, Michael Agulnek selaku wakil presiden publisitas global ikut menjadi korban PHK.

Patut diketahui bahwa PHK di studio animasi tersebut biasanya jarang terjadi. Deadline mencatat Pixar memberhentikan lima persen dari 1.200 karyawan pada 2013. Saat itu juga menjadi momen The Good Dinosaur mengalami penundaan.

Setelah selesai melakukan PHK terhadap karyawannya di Amerika Serikat, Disney berencana untuk melakukan hal yang sama pada karyawan di luar negeri Paman Sam itu.