Review Coffee Talk: Menjadi Barista Cafe di Dunia Fantasy

InukoDarlian, 11 April 2022

Review Coffee Talk: Menjadi Barista Cafe di Dunia FantasyGame
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Toge Production adalah salah satu developer game indie dari Indonesia yang cukup dikenal di kalangan komunitas gamer karena game-game buatannya yang unik dan mempunyai ciri khas tersendiri. Salah satu game buatan Toge Production yang cukup terkenal adalah Coffee Talk, game bergenre visual novel yang dirlis pada 29 Januari 2020 untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, dan PC.

Coffee Talk
gameplay coffee talk 1

Sinopsis Coffee Talk

Game Coffee Talk bersetting di kota Seattle, USA pada tahun 2020. Berbeda dengan dunia nyata, Kota Seattle di game ini juga dihuni oleh beragam ras fantasy seperti Elf, Vampir, Werewolf, Succubus, dll. Disini, kalian akan berperan sebagai barista di sebuah cafe yang buka di malam hari.

Hari-hari kalian sebagai karakter di game ini adalah melayani kopi kepada pelanggan dan mendengarkan cerita-cerita dari keseharian dan masalah yang mereka hadapi. Banyak curhatan menarik dan aneh yang bisa kita simak disini, seperti pelanggan setia kita yang bingung dengan project novel yang sedang dia tulis, kisah cinta antara Elf dan Succubus, cara vampir bertahan tanpa memangsa manusia, dan masih banyak curhatan lain dari yang normal kita temui sampai yang aneh-aneh.

Baca Juga: Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

 

Coffee Talk
gameplay coffee talk 2

Gameplay Coffee Talk (9/10)

Gameplay dari Coffee Talk sebagian besar adalah point and click seperti game visual novel pada umumnya. Tetapi, selain menyimak percakapan, kita juga diharuskan membuat beragam kopi sesuai yang dipesan pelanggan. Variasi kopi yang tersedia juga banyak dan cukup detail, apalagi kita juga bisa membuat latte art, menambah kesan barista yang sedang kita mainkan.

Hal yang patut diacungi jempol dari game ini adalah pemilihan kata dalam Bahasa inggrisnya yang sangat natural dan alur percakapannya yang tidak terkesan dipaksakan. Tidak bisa dipungkiri kalau kelemahan terbesar dari game-game buatan Indonesia adalah pemilihan kata Bahasa inggrisnya yang terkesan kaku dan tidak natural. Untuk kalian yang lebih nyaman menggunakan Bahasa Indonesia atau tidak mahir dalam Bahasa inggris, game ini juga mempunyai opsi fitur Bahasa Indonesia.

Visual dan Musik (10/10)

Untuk visual, game ini sangat cocok dengan artstyle pixelnya dipadukan dengan musik lo-fi yang memberikan suasana yang santai dan rileks. Suasana yang selalu hujan dan vibe cyberpunk dimana banyak lampu neon berwarna-warni juga menambah gemerlap kota Seattle di game ini. Detail-detail seperti siluet penduduk yang berlalu lalang di luar jendela kafe juga menambah kesan hidup pada game Coffee Talk ini.

Addictive (9.5/10)

Game ini sangat adiktif apalagi untuk kalian yang sedang stress dan mengingkan game santai untuk sekedar melepas penat. Penggunaan music lo-fi dan artstylenya yang memanjakan mata membuat kalian akan betah memainkan game ini. Percakapan yang terjadi di sepanjang game juga terkesan sangat natural dan cukup menghibur untuk disimak.

Game Coffee Talk ini memang dibuat dengan tujuan untuk bersantai saja. Tidak adanya konsekuensi apapun dari pilihan-pilihan kita disepanjang game membuat kita sebagai player tidak terbebani untuk berpikir dua kali sebelum memilih opsi percakapan.

Kesimpulan

Menurut saya pribadi, Coffee Talk adalah salah satu game santai terbaik yang cocok untuk kita yang ingin mencari game-game santai tetapi tetap adiktif. Game yang punya plot yang unik dan visual yang sangat memanjakan mata.

Kekurangan yang ada di game ini menurut saya hanyalah konflik para pengunjung kafe yang kadang tidak diberikan detail lebih lanjut lagi bagi kita sebagai player untuk bisa peduli. Untuk kesimpulan akhir, saya sebagai reviewer game ini memberikan score 9.5 untuk game Coffee Talk.

author avatar
InukoDarlian
Penikmat game indie
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: