Lilys Cafe

Review Lily’s Cafe, Game Santai Mirip Coffee Talk di Mobile

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Lily’s Cafe merupakan salah satu game klasik santai yang dikembangkan oleh PixUpGames pada September 2022. Game ini tersedia di platform mobile seperti Android.

Sinopsis Lily’s Cafe, Game Santai Klasik Mirip Coffee Talk di Mobile

Bercerita tentang anak mudi yang meneruskan toko neneknya yang kini menjual kue waffle dan beberapa makanan manis lainnya. Akan terjadi banyak scene serta dialog menarik dengan para pelanggan di game ini.

Baca Juga:

Gameplay (7/10)

Review Lilys Cafe Game Santai Klasik Mirip Coffee Talk di Mobile

Lily’s Cafe merupakan salah satu game santai yang dimana game ini memiliki penekanan dalam metode permainan berbasis service. Lily’s Cafe secara merupakan game santai dengan gameplay dimana pemain akan mengelola sebuah toko waffle pada awalnya.

Dibawakan dengan mekanisme yang cukup umum, seperti menerima pesanan, hingga membuat pesanan. Pemain juga dapat melakukan upgrade pada peralatan di cafe atau bahan-bahan baru untuk berjualan.

Uniknya dari Lily’s Cafe adalah memiliki gameplay dan story di setiap pelanggan. Dibeberapa kesempatan juga pemain akan menghadapi dua opsi berbeda dari perbincangan dengan para pelanggan tersebut, entah itu masalah pribadi mereka atau apapun, maka berikan jawaban terbaik.

Graphic (8/10)

Review Lilys Cafe Game Santai Klasik Mirip Coffee Talk di Mobile

Lily’s Cafe ditampilkan dengan visual yang cukup memanjakan. Banyak warna-warna tenang yang dipilih, serta desain latar ataupun karakter yang sedikit Western namun menarik.

Ada juga cut-scene dimana pemain sedang menghidangi makanan untuk para pelanggan. Menjadi game yang dirasa menarik untuk di coba di mobile.

Control (7/10)

Cukup aneh rasanya membahas kontrol untuk game mobile sejenis seperti ini. Lily’s Cafe hanya sebatas mengandalkan taping on screen dari pemain saja, dan tidak lebih. Suatu waktu metode drag makanan tidak akan berguna.

Addictive (7/10)

Lilys Cafe

Lily’s Cafe dirasa cukup menarik untuk dimainkan dalam jangka sedikit panjang. Gmin baru tersadar jika ini bukanlah game idle, melainkan game yang mirip seperti Dinner Dash dan berkesan real-time.

Mata uang disini dirasa cukup sulit untuk mengumpulkannya, tidak sebanding dengan harga barang yang ditawarkan kepada player kelak.

Music (8/10)

Tidak hanya mengandalkan visual yang soft. Lily’s Cafe turut mengandalkan latar musik yang dirasa menarik untuk diperdengarkan, walau beberapa bagian dari backsound terasa dibuat mengantuk.

Kesimpulan

Lily’s Cafe merupakan salah satu game non-kompetitif yang menarik untuk dimainkan dan jadi pelarian dari losetreak para player. Game ini setidaknya memiliki banyak kelebihan dan setidaknya ada kekurangan yang seperlunya dibenahi.

Menjadi game denan kompleks dan latar cerita side character yang menarik. Memberikan pilihan pada dua opsi yang berda, serta selalu ada present dari para pelanggan tergantung jumlah dan rata-rata persentase hati pelanggan.

Untuk Lily’s Cafe, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 7,4.

Sekian Review Lily’s Cafe yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Artikel lainnya:

Amazon Prime Video ad supported

Amazon Prime Video Dilaporkan Bakal Dapat Tier dengan Iklan

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Bandung – Amazon Prime Video kini tengah dikabarkan mempertimbangkan untuk menawarkan tier atau paket dengan iklan. Perusahaan e-commerce raksasa itu dipercaya mengincar lebih banyak pendapatan dari iklan melalui layanan hiburannya.

Langkah serupa sebelumnya sudah diterapkan oleh berbagai layanan streaming pesaing akhir-akhir ini, yaitu Netflix, Disney+, dan Max (sebelumnya HBO Max). Saat ini, Amazon menawarkan layanan Prime Video sebagai bagian dari keanggotaan Prime seharga US$14,99 per bulan atau secara terpisah dengan harga US$8,99 per bulan. Di Indonesia, harga berlangganan Prime Video dibanderol senilai rp59.000 sebagai promo hingga 31 Desember 2023.

Amazon Prime Video Akan Menambah Paket dengan Iklan?

Berbagai sumber terdekat melaporkan pada The Wall Street Journal bahwa perusahaan e-commerce rakasa itu tengah dalam tahap awal pertimbangan untuk menghadirkan tier atau paket dengan iklan di Amazon Prime Video. Dipercaya percakapan itu sudah terjadi selama beberapa minggu.

Amazon dilaporkan meraup US$9,5 miliar dalam penghasilan iklan pada kuartal pertama. Ini menjadikannya sebagai perusahaan dengan penghasilan iklan digital terbesar di Amerika Serikat setelah Google dan Meta.

The Wall Street Journal juga mencatat bahwa pengiklan ingin akses pada film dan serial televisi premium yang biasanya bebas iklan. Konten premium seperti itu biasanya mengundang perbincangan publik

Amazon saat ini tengah mempertimbangkan berbagai cara untuk meletakkan iklan di Prime Video. Contohnya memperlihatkan lebih banyak iklan pada pelanggan Prime lama dan menawarkannya opsi alternatif bebas iklan dengan biaya tambahan. Jeda iklan tersebut diharapkan akan pendek, namun belum diketahui durasinya secara pasti.

Lebih menariknya lagi, Amazon juga dilaporkan tengah dalam diskusi dengan Warner Bros. Discovery dan Paramount untuk menawarkan Max dan Paramount+ versi dengan iklan melalui Prime Video Channels. Pengguna dapat menggunakan Prime Video Channels untuk berlangganan serangkaian layanan streaming lainnya yang tersedia.

Baca juga:

Amazon sudah Hadirkan Beberapa Serial Original di Freevee

Amazon Prime Video Thursday Night Football

Amazon sebenarnya memiliki pengalaman dalam menawarkan program dengan iklan. Mereka memiliki Freevee, layanan AVOD (ad-supported video on demand) besutannya. Bahkan, program olahraganya seperti Thursday Night Football dari NFL di Amazon Prime Video, juga mengandung iklan.

Amazon Prime Video Freevee

Terlebih, beberapa konten original Amazon Prime Video seperti Mozart in the Jungle, Bosch, dan tiga episode pertama The Terminal List sudah tersedia di Freevee. Layanan streaming gratis itu akan menambah season pertama dari The Wheel of Time sebelum season keduanya tayang perdana di Amazon Prime Video.

Baca juga:

Hadirnya paket dengan iklan mungkin dapat membantu Amazon. Seperti perusahaan teknologi dan hiburan lainnya, perusahaan e-commerce raksasa itu tengah menghadapi serangkaian PHK dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Amazon saat ini menolak berkomentar tentang kabar paket dengan iklan di Amazon Prime Video.