fbpx

Terungkap, Ali Akbar Memang Kendalikan Akun Dewa Kipas

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kesaktian Dadang Subur alias Dewa Kipas dalam bermain catur online ternyata tidak terbukti di dunia nyata. Menghadapi Grand Master wanita Irene Kharisma Sukandar dalam permainan rapid chess offline, Subur kalah telak 0-3.

Satu persatu netizen yang awalnya mendukung Dewa Kipas kini mulai beralih haluan. Tudingan curang kini menyorot pada sang anak, Ali Akbar yang diduga mengendalikan akun Dewa Kipas saat bermain di Chess.com.

Ali pun mengakui bahwa dirinya yang memang mengendalikan akun Dewa Kipas. Pasalnya, menurut Ali, Dadang Subur yang merupakan pensiunan pegawai BUMN itu benar-benar buta teknologi. Namun Ali membantah mengendalikan permainan sang ayah.

“Saya memang mengendalikan Akunnya, tapi saya tidak mengendalikan permainannya. Benar-benar buta dengan teknologi kalau bukan saya yang mengajari duluan. Akun Dewa_Kipas itu saya yang buat, saya yang beri nama, saya yang setting permainan. Lalu saat mulai pertandingan barulah saya kasih HP-nya ke Pak Dadang untuk dimainkan,” kata Ali.

Kecurigaan terhadap kesaktian Dewa Kipas semakin tajam, lantaran alasannya saat kalah dari WGM Irene. Dadang Subur mengaku dirinya tidak terbiasa bermain rapid chess, padahal menurut statistik permainannya di Chess.com, Subur sudah terbiasa memainkan catur cepat dengan durasi 10 menit.

Dari data historis akun Dewa_Kipas di Chess.com, dikutip dari CNN Indonesia, Dewa Kipas pertama kali bergabung di Chess.com pada 6 Februari 2021, dengan pertandingan pertama tercatat pada 12 Februari menghadapi akun 2xuankhoi dalam permainan catur blitz lima menit. Dewa Kipas menang dengan akurasi 77,5.

Dari 20 partai pertama di Chess.com dengan kebanyakan partai yang dimainkan adalah catur dengan waktu 10 menit, Dewa Kipas kalah enam kali. Berlanjut ke-100 laga pertama Dewa Kipas di Chess.com, Dewa kipas membukukan 62 kemenangan, 2 remis, dan 36 kekalahan. Indikasi kecurangan Dewa Kipas seperti yang diungkap Gothamchess adalah saat bermain dari tanggal 25 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021.

Sempat kalah tiga kali beruntun dari Damar200, Kaledteb, dan Phanvanhan2552, Dewa Kipas mencatat 26 kemenangan beruntun. Anehnya, saat itu akurasi terendah Dewa Kipas adalah 93,4 saat menghadapi Jpollekes dan yang tertinggi adalah 99,7 ketika duel lawan Maciek1959.

Sebelum berhadapan dengan Levy Rozman alias GothamChess pada 2 Maret, elo rating Dewa Kipas di Chess.com sebesar 2311 sedangkan GothamChess 2371. Dewa Kipas berhasil mengalahkan GothamChess dengan akurasi 94,8 berbanding 62,3 milik GothamChess.

Akun Dewa Kipas akhirnya diblokir setelah dilaporkan GothamChess. Ali Akbar marah-marah dan menuding Gothamchess dan pendukungnya melakukan laporan massal agar akun Dewa Kipas di-banned. Hal ini memicu kekisruhan dan netizen Indonesia banyak menyerang akun media sosial GothamChess.

Levy Rozman sendiri mengaku sempat mendapat ancaman pembunuhan, termasuk untuk kekasihnya. Hal ini berujung pada pemblokiran regional Indonesia oleh Rozman. Belakangan, setelah kekalahan Dadang dari Irene, Rozman baru membuka blokir tersebut.

Insiden ini turut mendapat perhatian dari insan catur nasional, termasuk federasi PB PERCASI dan GM Irene Kharisma Sukandar. Polemik ini akhirnya diselesaikan lewat pertandingan catur antara Irene dan Dadang yang disiarkan di akun Youtube Deddy Corbuzier. Dadang kalah telak 0-3.

Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends

Share artikel:

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends, sebuah dunia yang dipenuhi dengan karakter unik dan kisah-kisah menakjubkan. Salah satu karakter yang penuh inspirasi adalah Bruno, kapten dari Eruditio Rangers dan seorang bintang sepak bola. Mari kita telusuri kisah Bruno yang penuh liku-liku ini.

Kisah Bruno Anak dari Desa Agelta Drylands

Kisah Bruno

Bruno lahir dan dibesarkan di Desa Agelta Drylands, di mana kehidupan masyarakatnya dipenuhi dengan kemiskinan. Namun, kehidupan sulit itu menjadi pemicu keinginannya untuk meraih kebebasan.

Bruno bergabung dengan karavan setelah mencapai usia yang tepat, bermimpi untuk melihat dunia. Namun, takdir berkata lain, kecelakaan tragis merampas kakinya dan kebebasannya.

Beruntung, saat karavan melewati Eruditio, Bruno diberi kesempatan kedua. Meskipun penuh risiko, Bruno tergerak oleh gairah kota tersebut dan memutuskan untuk mengambil kesempatan itu.

Hasilnya sungguh mengagumkan; bukan hanya Bruno mendapatkan kembali kakinya, tapi sekarang ia lebih cepat daripada sebelumnya. Alih-alih melanjutkan perjalanannya, ia memutuskan untuk tinggal di Eruditio dan menjadi pelindungnya.

Baca juga:

Bruno Sang Kapten Eruditio Rangers – Kisah Bruno

Bruno Vanguard Elite

Sebagai kapten Eruditio Rangers, Bruno sibuk dengan tugasnya, tetapi ia selalu menyempatkan waktu untuk bermain sepak bola dengan anak-anak di pasar. Selalu ceria dan antusias, Bruno menjadi idola bagi anak-anak tersebut.

Mereka suka mendengarkan kisah-kisah Bruno tentang masa lalunya dan bagaimana ia menjadi ahli sepak bola.

Setiap kisah Bruno dimulai dengan kutipan dari lagu anak-anak:

“Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Lagu ini populer di Agelta Drylands, dan Bruno menghafalnya sejak kecil. Lagu ini membentuk pribadi Bruno, yang berniat menjelajahi setiap sudut Land of Dawn dengan kedua kakinya, menyentuh setiap butir pasir, dan menemukan kebebasan sejati.

Tragedi yang Mengubah Hidup Bruno

Bruno Street Football

Bruno bekerja di karavan milik sahabat lamanya, Thiago, yang melakukan perjalanan antara Agelta dan Kekaisaran Moniyan.

Meski pekerjaan itu berat, Bruno menikmatinya karena eksitasi perjalanan melebihi kesulitan yang dihadapinya. Namun, nasib buruk menimpanya saat karavan berhenti di Firewind Valley.

Dalam sebuah kecelakaan tragis, Bruno mengorbankan kakinya untuk menyelamatkan Thiago. Meskipun hidupnya diselamatkan, ia tidak dapat berjalan lagi.

Karavan pemiliknya tergerak oleh keberanian Bruno dan memutuskan untuk membiarkannya tetap bersama karavan sebagai tanda terima kasih.

Pemberian Kesempatan Kedua di Eruditio

Bruno The Falcon

Suatu hari, karavan berhenti di Eruditio, di mana Bruno bertemu dengan seorang peneliti robotik terkemuka. Sang peneliti tertarik pada kisah Bruno dan menawarkan kesempatan untuk menguji prototipe prostetik berbasis teknologi Starlium. Meskipun eksperimental, Bruno setuju untuk menjadi subjek uji coba.

Setelah operasi yang berhasil, Bruno berdiri untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Meski tidak bisa berlari seperti dulu, tekadnya untuk melindungi Eruditio semakin membara. Ia memutuskan untuk tinggal di kota tersebut dan menjaga segala sesuatu yang diwakilinya.

Pesan Inspiratif dari Bruno

Bruno Firebolt

Kisah Bruno mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan makna sejati kebebasan. Seperti kata Bruno sendiri, “Jika kau belum merasakan setiap butir pasir di bawah kakimu, maka kau belum merasakan kebebasan sejati.”

Bruno menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghadapi tantangan dan mengikuti impian kita, sekaligus menjadi pelindung bagi kota yang dicintainya, Eruditio.

Baca juga:

Demikian pembahasan Kisah Bruno, Kapten Eruditio Rangers Mobile Legends. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.