Ketertarikan Masyarakat Indonesia Terhadap Game Meningkat 60% Selama Pandemi

Fajar Arifin, 4 Mei 2021

Ketertarikan Masyarakat Indonesia Terhadap Game Meningkat 60% Selama PandemiEsports
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam beberapa tahun belakangan, gaming dan esports di global dan Asia tumbuh dengan pesat. Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan pasar game
yang potensial. Berdasarkan data yang dihimpun dari Newzoo tahun 2020, Indonesia memperoleh revenue saat ini sebesar $1.74 billion, dan mengalami kenaikan sebesar 32.7% setiap tahunnya.

Bertambahnya jumlah pengguna internet dan mobile internet menjadi salah satu alasan mengapa industri esports di Indonesia akan terus bertumbuh kedepannya. Selain itu, alasan lain industri masih akan berkembang di Indonesia adalah karena hardware smartphone yang menjadi semakin mumpuni dan akses internet yang meluas. Berdasarkan data tahun 2020, 68% revenue global mobile esports berasal dari Asia dan Indonesia menjadi peringkat teratas di Asia Tenggara untuk mobile gamers.

“Esports sudah ada di Indonesia selama 20 tahun lalu namun sayangnya dahulu masih berbentuk komunitas dan ekosistemnya belum berkembang. Esports di Indonesia kian popular, maraknya media mainstream yang menayangkan berita atau seputar turnamen esports memberikan indikasi bahwa esports diterima oleh masyarakat Indonesia. Media kita sendiri trafficnya naik 60% selama pandemi, artinya ketertarikan mereka terhadap game bertambah karena momen ini dipergunakan oleh mereka untuk mengakselerasi keahlian bermain game selama dirumah. Perkembangan esports sendiri di Indonesia tentu tak lepas dari peran ekosistem industri ini sendiri baik itu gim developer, player, stakeholder, terutama pemerintah.” Ujar Rangga Danu selaku VP Kincir dan Co-Founder IESPL di Webinar ‘Leverage Esports to Grow Your Business’ hari Rabu lalu.

Dukungan dari pemerintah seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga turut andil dalam perkembangannya.

“Kemenparekraf berusaha mengembangkan komunitas-komunitas industri esports dengan mendorong terbentuknya ekosistem yang ideal untuk mendukung perkembangan industri game nasional. Semakin banyak gamer dan game developer nasional, Indonesia akan tumbuh menjadi ekosistem yang berdaya saing.”

Namun demikian untuk terus menjaga pertumbuhan gim nasional diperlukan peranan multi sektor, mulai dari pemerintah hingga ekosistem penunjang.

“Saya menyambut baik kebangkitan ekonomi Indonesia yang dipelopori oleh ekosistem esports. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan mendorong kolaborasi dan pulihkan ekonomi agar Indonesia terus maju,” imbuh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

BCA sebagai salah satu institusi keuangan yang memiliki banyak regulasi, sudah berpartisipasi ke dalam industri esports sejak tahun 2018.

“BCA sebagai institusi keuangan melihat ekosistem esports semakin berkembang ke arah positif. Saat kami berpartisipasi di industri ini programnya mendapatkan viewer di social media melebihi 10 juta. Angka ini menunjukkan bahwa industri esports sangat diminati oleh masyarakat Indonesia dan kami memang ingin menjadi institusi yang selalu relevan terhadap kebutuhan masyarakat. Esports menjadi pilihan kami agar terus mendapatkan kepercayaan dari kaum muda. Kami berharap beragama inisiasi yang kami lalukan dapat terus bertumbuh.” tutur pak Armand Hartano, Wakil Presiden Direktur BCA.

author avatar
Fajar Arifin

Fajar Arifin a.k.a Wa Brontok, bapac yang aktif bermain gim asal anak dan istri sudah tidur ini masih tetap setia bekerja di industri gim sejak tahun 2015. Di Gamefinity, Fajar berperan sebagai tukang ketik yang menyajikan informasi seputar gim dan Esports. Kalau kamu suka konten dari Fajar, yuk sawer dia melalui link berikut saweria.co/gamefinity

Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: