Internet Lag Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas DOTA 2 ke Kejuaraan Dunia

Thomas Rizal, 12 November 2020

Internet Lag Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas DOTA 2 ke Kejuaraan DuniaEsports
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Timnas DOTA 2 dipastikan tersingkir untuk mewakili regional Asia Tenggara di IESF World Championship 2020, Desember mendatang. Dua slot DOTA 2 diamankan oleh Vietnam dan Myanmar. Tersingkirnya Indonesia dikarenakan kendala teknis internet yang sempat mengalami gangguan (lag).

Pada pertandingan pembuka kontra Filipina, Indonesia dinyatakan kalah WO lantaran salah seorang anggota Timnas DOTA Indonesia mengalami gangguan internet saat hendak masuk ke lobby pertandingan. Sempat berusaha untuk pergi ke warnet terdekat agar bisa segera masuk ke lobby dan bermain, timnas melewati batas waktu dan dianggap walk out.

Pada hari kedua, Selasa (10/11/20), Timnas DOTA 2 dijadwalkan menghadapi Vietnam. Tri Kuncoro dkk takluk dengan skor telak 33-9. Di hari yang sama, saat laga kontra Myanmar, Timnas Indonesia kembali meminta pause karena jaringan internet salah satu pemain sempat terputus. Bahkan layar live stream harus diganti menjadi waiting screen. Meski kendala itu bisa diatasi dan Timnas DOTA 2 Indonesia bisa bermain kembali, Myanmar mampu menguasai pertandingan di sisa waktu yang ada. Myanmar menang tipis 29-23.

Ketua Umum Perkumpulan Olahraga Elektronik Indonesia (IESPA), Eddy Lim membenarkan kendala internet lag yang mengakibatkan timnas tidak bermain optimal. IESPA sempat melakukan protes ketika Timnas DOTA Indonesia dinyatakan WO oleh panitia.

“Masalah internet. Dia main internetnya jelek. Belakangan semua jaringan internet memang sedang jelek. Pas satu orang ini main koneksinya jelek, dia langsung buru-buru ke warnet. Cuma kan ada batas waktu, nah dia lewat batas waktu,” kata Eddy seperti dikutip dari detikINET.

Ke depannya, Eddy tidak menutup kemungkinan adanya kewajiban untuk hadir di satu ruangan yang sama saat turnamen berikutnya. Selain untuk memastikan hal teknis berjalan lancar, diharapkan ini juga bisa membantu koordinasi tim lebih baik.

“Biasanya main di tempat berbeda-beda. Tetapi tidak setiap kali. Sebenarnya kemarin kita tawarkan di salah satu tempat, cuma mereka insisted karena sebelumnya kejuaraan biasanya normal. Kemarin sial saja. Ke depan mungkin akan diwajibkan untuk satu ruangan supaya koordinasi gampang dan menghindari kejadian serupa.”

author avatar
Thomas Rizal
Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: