Data Curian Cyberpunk dan Witcher Dilaporkan Terjual, Setelah Dilelang Senilai Rp9,7 Miliar

Thomas Rizal, 15 Februari 2021

Data Curian Cyberpunk dan Witcher Dilaporkan Terjual, Setelah Dilelang Senilai Rp9,7 MiliarGame
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Data yang dicuri dari CD Projekt Red dalam serangan cyber dilaporkan telah terjual. Menurut vx-underground, data tersebut termasuk file source code untuk engine pengembangan game CD Projekt Red, RedEngine, game-game seperti The Witcher 3: Wild Hunt, versi yang akan datang dari The Witcher 3 (yang disebut akan memiliki fitur Ray Tracing, Thronebreaker: The Witcher Tales dan Cyberpunk 2077 yang baru-baru ini dirilis.

Seperti dilaporkan firma intelijen dunia maya Kela, data awalnya disiapkan untuk dilelang di dark web dengan harga mulai 1 juta USD (sekitar Rp14 miliar), hingga ditawar senilai 7 juta USD (sekitar Rp9,7 miliar). Tetapi pelelang menarik penawaran, setelah menerima tawaran yang “dianggap memuaskan” dari luar.

Serangan ransomware pada CD Projekt Red diduga dilakukan oleh sebuah kelompok bernama HelloKitty, yang dikatakan telah memposting souce code permainan kartu CD Projekt Red, Gwent secara online sebelum pelelangan.

CD Projekt Red pertama kali mengungkapkan pada hari Senin (8/2/2021) bahwa mereka telah menjadi korban serangan cyber yang ditargetkan. Dalam sebuah pernyataan, pengembang mengatakan beberapa sistem internalnya telah disusupi dan “data tertentu” dicuri.

Dalam catatan tebusan yang diterbitkan di samping pernyataan tersebut, pelaku mengklaim bahwa mereka telah mencuri kode sumber (source code) untuk game yang disebutkan di atas serta dokumen yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan, hukum, SDM, dan lainnya. Jika CD Projekt Red tidak “mencapai kesepakatan” dengan pelaku dalam waktu 48 jam, mereka mengatakan akan menjual atau membocorkan konten tersebut.

CD Projekt Red mengatakan tidak akan memenuhi tuntutan tersebut dan akan berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk penegak hukum dan spesialis forensik IT.

Perusahaan asal Polandia itu memang tengah dilanda prahara dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, saat rilis Cyberpunk 2077 pada Desember lalu, game yang begitu diantisipasi itu ternyata memiliki sejumlah masalah teknis dan bug, serta gagal perform saat dijalankan di konsol generasi terakhir.

Perusahaan sampai harus menawarkan pengembalian dana (refund) dan game Cyberpunk 2077 telah ditarik dari PlayStation Store. CDPR juga menghadapi tuntutan hukum class action yang diajukan oleh investor atas peluncuran bermasalah Cyberpunk 2077, yang mengklaim bahwa perusahaan telah menyesatkan dengan game tersebut.

author avatar
Thomas Rizal
Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: