Industri Game Australia Minta Potongan Pajak 30 Persen

Thomas Rizal, 18 Desember 2020

Industri Game Australia Minta Potongan Pajak 30 PersenGame
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Asosiasi Game dan Hiburan Interaktif (Interactive Games and Entertainment Association/IGEA) meminta Pemerintah Australia memberikan potongan pajak 30 persen untuk pelaku industri game. Ombudsman Usaha Kecil Australia, Kate Carnell mengatakan pemotongan pajak akan mendorong industri game lebih produktif, seperti yang diberikan negara-negara lain. Jika mendapat insentif pajak itu, produsen game Australia akan lebih kompetitif secara internasional.

“Secara internasional, kami melihat industri produksi video game di negara-negara yang menawarkan insentif pajak seperti Kanada, Inggris, dan Selandia Baru mendapatkan pangsa pasar yang jauh lebih besar. Keringanan pajak untuk pengembangan industri video game akan menjadi awal yang sangat baik bagi Australia,” katanya di Canberra, Kamis (19/11/2020) dilansir dari Miragenews.com.

Carnell mengatakan pemerintah perlu mendukung industri video game karena memiliki potensi besar terhadap perekonomian Australia. Apalagi, kebanyakan produsen video game masih berupa industri kecil dan start up. Ia menilai Australia memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan lebih besar dalam bisnis video game. Saat ini, industri video game global bernilai sekitar 250 miliar AUD atau Rp2,58 kuadriliun pada 2019, tetapi porsi Australia hanya 114 juta AUD atau sekitar Rp1,17 triliun.

Dia pun menyarankan pemerintah membuat skema insentif pajak untuk mendukung sektor usaha tersebut. Misalnya di Kanada, pemerintah menawarkan potongan pajak digital yang mempertimbangkan jumlah tenaga kerja dan biaya pemasaran produk. Berkat insentif tersebut, industri video game Kanada kini mampu mempekerjakan lebih dari 27.000 orang secara penuh waktu dan menghasilkan pendapatan 3,8 miliar AUD atau Rp39,3 triliun.

Sementara di Australia, menurut Carnell, tenaga kerja penuh waktu pada sektor tersebut kurang dari 1.300 orang dan berpenghasilan lebih rendah dari negara tetangga, Selandia Baru. Dengan keringanan pajak, merujuk penelitian IGEA, Australia diperkirakan dapat mengembangkan video game bernilai 1 miliar AUD atau Rp10,3 triliun, meningkatkan pendapatan ekspor, serta mempekerjakan hingga 10.000 pekerja.

author avatar
Thomas Rizal
Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: