GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Uni Eropa tengah mempertimbangkan langkah untuk mereformasi industri musik terutama musik digital di wilayah Eropa.
Terasa begitu cepat perkembangan musik di seluruh dunia yang dahulunya bisa didengarkan secara eksklusif melalui piringan kini semakin dipermudah dengan berbagai layanan streaming musik secara gratis.
Reformasi Kebijakan Musik Uni Eropa, Ciptakan Atmosfir Adil Dan Transparan Bagi Para Musisi
Langkah reformasi yang diambil di Uni Eropa ini dilatarbelakangi dengan kekhawatiran musisi khususnya musisi yang baru saja merintis mengenai transparasi pada kompensasi dan alokasi pendapatan.
Diharapkan reformasi tersebut dapat menciptakan atmosfir yang lebih adil serta sehat bagi para musisi. Diketahui bahwa Uni Eropa menerapkan aturan yang ketat khususnya layanan musik online.
Selain itu para Musisi ini juga mendapatkan imbalan yang lebih pantas atas usaha yang dilakukannya selama ini. Demikian dilansir dari Giz China.
Serukan Revisi tarif Praroyalti Demi Transparansi Pendapatan Layanan Musik Online
Parlemen Eropa meminta untuk meninjau kembali alokasi pendapatan dari layanan streaming musik yang dinilai tidak lagi seimbang.
Distribusi pendapatan ini dinilai mengkhawatirkan terutama bagi musisi kecil ataupun baru. Uni Eropa meminta agar solusi pada pembayaran royalti musisi skala kecil yang masih dibayar rendah dan ditemukannya solusi yang bersifat win – win.
Terlebih lagi Uni Eropa masih belum memiliki payung hukum terhadap pekerja seni terutama bidang musik. Dan layanan streaming musik juga menjadi akses utama bagi mereka.
Anggota Parlemen Eropa juga menyerukan untuk merevisi kembali kebijakan tarif praroyalti. Mereka menganggap bahwa kebijakan tersebut sudah tidak lagi relevan di masa sekarang.
Hal ini didasari atas skema yang memaksa para Musisi mendapatkan uang royalti yang sangat rendah dari karya yang diciptakannya.
Sebagai jalan keluarnya, Uni Eropa tengah mempertimbangkan kebijakan penerapan kuota Eropa pada karya musik dengan tujuan mendukung para Musisi Lokal Eropa.
Undang – undang yang sedang digodok oleh parlemen Eropa ini juga menjamin hak cipta dimana dapat dipastikan apakah karya musik tersebut diklaim untuk keperluan teknologi AI, atau diproduksi ulang tanpa seizin pemilik asli.
Menandakan Uni Eropa berkomitmen memerangi tindakan pembajakan pada karya musik. Selain itu Parlemen meminta adanya transparansi algoritma pada menu rekomendasi sehingga musisi dapat berkarya sesuai tempatnya.
Baca juga:
Layanan Streaming Jadi Lebih Mahal, Dampak Regulasi Karya Musik Yang Baru
Reformasi pada industri musik di Eropa ini juga menuai feedback yang positif, diantaranya Aliansi Komposer dan Penulis Lagu di Eropa ( ECSA ) yang juga mengeluarkan enam rekomendasi, salah satunya kebutuhan harga berlangganan pada layanan streaming musik.
Mereka meminta agar transparansi lebih luas serta kemudahan dalam penciptaan lagu di Eropa.
Lalu Asosiasi Perusahaan Musik Independen IMPALA meminta kenaikan harga layanan berbayar pada streaming musik. Usulan ini juga dapat berjalan secara dinamis dan adil.
Namun apabila usulan tersebut betul betul diaplikasikan, hal ini berdampak sangat signifikan pada industri streaming musik, seperti para Musisi yang mendapatkan hak royalti yang layak , distribusi musik yang lebih transparan serta kemudahan pendengar menemukan lagu mereka.
Tentunya reformasi musik ini juga menyebabkan kenaikan pada biaya langganan. Hal ini sebanding dengan usaha dan kerja keras para Musisi dalam berkontribusi di bidang seni musik.
Jadi dukung para Musisi dengan membeli lagu orisinil mereka. Membeli disini dalam artian membayar biaya layanan streaming.
Post Terkait: