Review Cyberpunk 2077, Dimenangkan oleh Narasi dan Rangkaian Misi yang Menantang

Thomas Rizal, 15 Desember 2020

Review Cyberpunk 2077, Dimenangkan oleh Narasi dan Rangkaian Misi yang MenantangReview PC Game
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Obsesi CD Projekt Red menciptakan game yang memiliki dunianya sendiri tercermin dari game action RPG terbarunya, Cyberpunk 2077. Melalui Cyberpunk 2077, CDPR mengajak para gamer masuk ke petualangan futuristik di Night City, dengan sejumlah aksi dan gameplay yang menarik untuk dijalankan.

Sebagai pengalaman naratif, 2077 tidak diragukan lagi adalah salah satu video game paling imersif, yang mengaburkan antara batasan dunia nyata dengan dunia digital. Dengan demikian para gamer bisa merasakan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata. Game yang diklaim memiliki 50+ jam bermain itu memiliki cerita utama yang enak untuk dinikmati, begitu pula dengan sejumlah misi “sampingan” yang juga kuat layaknya cerita utamanya. Setiap misi menawarkan alternatif yang bercabang, melalui lanskap kota Night City yang futuristik.

GAMEFINITY.ID mendapatkan kesempatan untuk memainkan game ini untuk versi PC. Meski banyak memiliki kendala bug dan glitch, secara keseluruhan kami cukup puas dengan Cyberpunk 2077.  Perlu juga dicatat bahwa kami meninjau game ini dengan PC yang telah memenuhi requirement dari game (bukan minimum). Kami sendiri mengatur setting display sebagian besar di level high, dengan mematikan ray tracing guna menghilangkan bug “pohon rimba” di Night City.

Gameplay (9/10)

Cyberpunk 2077PCThomas RizalGamefinityid

Misi kampanye game yang menantang, dimainkan sepenuhnya dalam tampilan orang pertama (first person) menawarkan perjalanan mengasyikkan melalui kisah fiksi ilmiah dengan tema menarik dan karakter yang menyenangkan. Latar sandbox Night City yang bergaya dan menawan, menghadirkan paket yang sangat mengesankan layaknya menyaksikan film blockbuster sinematik.

Saat pemain pertama kali memulai permainan, mereka ditugaskan untuk membuat karakter bernama “V”. Kemudian menyetel statistik karakter awal, sebelum memilih di antara salah satu dari tiga jalur kehidupan (life path): Nomad, Street Kid atau Corporate. Penjelasannya sudah sempat kami jabarkan pada tulisan sebelumnya.

Kisah latar yang gamer pilih akan menentukan misi prolog dan opsi dialog yang akan dimiliki setelahnya. Tetapi apapun pilihanmya, gamer akan berkenalan dengan Jackie Wells, yang menjadi sekutu utama dan memperkenalkan pemain ke dunia kriminal di Night City.

Cyberpunk 2077PCThomas RizalGamefinityid

Dari sini, narasi akan lebih dalam terurai, melibatkan konspirasi perusahaan dan kekacauan moral. Disampaikan melalui set-piece spektakuler, lingkungan yang menakjubkan, dan beberapa pertunjukan yang benar-benar mengesankan dari pemeran karakter tambahan Cyberpunk 2077. Bisa dibilang, narasi yang mendalam dan mengalir dari gameplay Cyberpunk 2077 adalah poin keunggulan dari game ini.

Sejak awal permainan, pemain bebas untuk menjelajahi Night City, kota megalopolis futuristik yang didominasi oleh perusahaan besar. Sepanjang permainan, V akan mendapat panggilan telepon dan pesan teks yang sering, yang memberikan pemain pasokan misi untuk dijalani.

Prolog game ini berlangsung beberapa jam sebelum dunia benar-benar terbuka, dan “hantu” digital Johnny Silverhand (dibintangi aktor kenamaan Keanu Reeves) akan tertanam dalam kepala pemain. Terdapat satu misi pula dimana pemain menjalankan karakter Silverhand, yang harus diakui menjadi daya tarik dari game ini mengingat nama besar dari Keanu Reeves. Sebelum dan sesudahnya, misi Cyberpunk 2077 secara mengejutkan terasa hangat, dengan penampilan karakternya yang benar-benar meningkatkan kenikmatan di setiap misi.

Bisa dibilang 2077 adalah RPG berbasis cerita (story based) ketimbang game action (action based), yang tentunya akan lebih difavoritkan pemain yang memang menikmati game dari sisi naratif. Dibandingkan dengan game serupa seperti Fallout atau Deus Ex: Human Revolution, percakapan Cyberpunk terasa jauh lebih mengasyikkan dan hidup, dengan karakter yang menavigasi dan berinteraksi dengan pemandangan. Ada ketegangan, emosi, dan kehidupan yang membuat interaksi dengan NPC benar-benar menyenangkan meskipun biasanya berakhir dengan misi yang sulit.

Grafik (8/10)

Tiada gading yang tak retak. Meski CDPR jelas-jelas terobsesi dalam mengembangkan game ini, faktanya saat rilis game ini dipenuhi bug dan glitch yang hampir pasti akan ditemui jika gamer memilih untuk memainkannya sejak peluncuran game. Selama permainan, kami secara teratur menemukan pemandangan mengambang (seperti pohon yang seolah-olah menembus gedung), elemen UI yang macet, karakter teleportasi dan gangguan audio.

Apakah ini cukup untuk merusak pengalaman bermain kemungkinan akan berbeda dari sudut pandang masing-masing pemain. Kami sendiri merasa hal ini tidak merusak permainan pada umumnya, meski tentu saja kami berharap tidak berpapasan dengan bug maupun glitch. Toh belum tentu juga, apabila kemarin CDPR kembali menunda peluncuran Cyberpunk 2077 (yang sudah tertunda sebanyak tiga kali), game ini akan menjadi permainan yang lebih baik.

Walau demikian, harus diakui game ini memang menggunakan tekstur detail yang menyerupai realita. Menggunakan REDengine 4 yang merupakan pengembangan dari engine milik CD Red Projekt, Kota Night City berhasil digambarkan sebagai kota metropolis futuristik, dengan jalan-jalan yang ramai, siaran televisi, dan distrik yang berbeda menciptakan ilusi tempat yang nyata. Meskipun tidak sekuat game open world lainnya, peta 2077 masih memiliki ukuran yang signifikan. Namun kepadatan gedung dan gang Night City yang paling mengesankan, dengan blok apartemen, pasar, dan kantor perusahaan yang berjejer satu sama lain.

Kontrol (8.5/10)

Secara umum, control mapping dari Cyberpunk 2077 memang tidak berbeda dengan game open world lainnya seperti Grand Theft Auto, semacam lari menggunakan shift kiri, lompat menggunakan spasi, hingga masuk mobil menggunakan F. Untuk menguasai kontrol dari game juga tidak terlalu sulit, mengingat di setiap mode dari game, baik itu combat, stealth hingga analisa melalui Braindance, selalu akan ada tutorial terlebih dahulu dan legenda sebagai pengingat tombol.

Pemain bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa mengangkat senjata dan bahkan sebenarnya lebih baik tidak melibatkan mereka sama sekali. Menyelinap ke kantor pusat perusahaan hanya menggunakan kecerdasan, atau mengajak salah satu mantan pacar Silverhand berkencan ke bioskop drive-through Night City yang terlantar adalah keasyikan tersendiri ketimbang baku tembak.

Cyberpunk 2077 juga memperkenalkan fitur detektifnya sendiri, yang disebut rangkaian pengeditan Braindance, yang mengajak pemain meninjau peristiwa penting yang ditangkap oleh implan. Pengalaman ini serupa dengan yang didapatkan di Batman Arkham Knight, ya mungkin saja Batman memang menggunakan teknologi dari tahun 2077 (meski Batman tidak menggunakan implan) dalam memberantas kejahatan.

Dan ketika senapan dan pistol memang benar-benar harus dikeluarkan, pertempuran berlangsung lambat dan metodis, seringkali membutuhkan stealth dan peretasan untuk berhasil memenangkannya. Bahkan terkadang harus menggunakan jurus “1.000 langkah” alias melarikan diri dari pertempuran yang terlalu sulit untuk dimenangkan. Di sini pertempuran mungkin tidak terasa sama integralnya dengan pengalaman seperti dalam game Deus Ex atau Fallout.

CD Projekt telah menerapkan sistem kelas yang pada dasarnya memungkinkan pemain menetapkan poin ke salah satu dari lima statistik inti (Body, Reflexes, Intelligence, Technical Ability, dan Cool). Hal ini menghasilkan build yang benar-benar khusus yang disesuaikan dengan gaya bermain gamer, apakah seorang yang mau bertempur jarak dekat, atau seorang yang mengandalkan otak dengan memaksimalkan stealth dan keterampilan meretas.

Adiktif (8/10)

Pengalaman naratif sangat menjadi bintang tahun 2077 dan sangat menyenangkan karena dapat dicerna bahkan oleh pemain yang mungkin biasanya tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk game open world. Terkait hal terakhir ini, 2077 memiliki tombol skip yang memungkinkan pemain untuk maju cepat melalui dialog atau perjalanan penumpang. Main campaign dari game lebih pendek dari misi sampingannya, kurang lebih 20 jam. Jadi jika CDPR mengklaim game ini memiliki waktu permainan 50+ jam, maka memang misi sampingannya atau eksplorasi dari game (replay, penelusuran lanjutan) memiliki durasi lebih lama dari main campaign.

Seperti halnya dengan The Witcher 3, misi opsional Cyberpunk juga menawarkan variasi yang menyenangkan dan beberapa pengalaman naratif yang menonjol, yang berpengaruh dalam cerita utama. Pemain dapat memilih untuk menjelajahi masa lalu Johnny Silverhand, melanjutkan cerita yang disusun oleh karakter pendukung lainnya, atau menggali lebih dalam tentang brain dancing dan pengetahuan lain dari game.

Di sinilah Cyberpunk 2077 terasa orisinil ketimbang rival genre-nya, dengan beberapa cerita paling berkesan dan unik yang pernah kami lihat dalam jenis game ini. Gamer dapat merasakan bahwa tim penulis dan desain CD Projekt Red diberi otonomi nyata untuk membuat konten ini, dan ini terlihat dalam kualitas produk akhir.

Kesimpulan

Jika tanpa kendala bug dan glitch, Cyberpunk 2077 tak diragukan lagi menjadi pengalaman yang tidak dapat dilewatkan bagi penggemar game yang berfokus pada cerita. Namun sekali lagi, sulit bagi kami untuk menampik rasa gusar akibat bug di versi rilisnya. Menurut pemberitaan, versi konsol generasi terkini (PS4 dan Xbox One) memang mengecewakan, sehingga ada baiknya jika pemilik Xbox One dan PS4 menunggu patch dari game sebelum membelinya.

Apabila gamer sudah memiliki banyak game untuk dimainkan selama periode liburan Natal ini, mungkin memang ada baiknya pertimbangkan untuk menunda perjalanan ke Night City hingga patch lebih lanjut yang direncanakan Januari dan Februari 2021. Meskipun demikian, jika gamer dapat mengabaikan banyak gangguan grafis, Cyberpunk 2077 merupakan pengalaman yang luar biasa. Dengan patch lebih lanjut, game ini rasanya memang tidak boleh dilewatkan.

Cyberpunk 2077 bisa dikatakan ialah salah satu game paling berkesan yang bisa gamer mainkan tahun ini. Pemain bisa merasakan beberapa alternatif dari petualangan yang membuat game ini memang tidak cukup apabila hanya dimainkan sekali. GAMEFINITY.ID memberikan total skor review 8.4 dari 10 untuk game garapan Insomniac ini.(zal)

author avatar
Thomas Rizal
Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: