Review Black Border: Papers Please Versi Mobile

Dzakwan Ahmad, 27 Agustus 2021

Review Black Border: Papers Please Versi MobileGame
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Papers Please merupakan game terkenal yang rilis pada tahun 2013. Game ini mengajak pemain untuk menjadi seseorang yang menjaga perbatasan. Para pemain akan bertugas untuk memeriksa dokumen-dokumen yang dibawa oleh orang yang ingin masuk ke dalam negara tersebut. Hal ini akan menjadi lebih seru karena adanya penambahan unsur drama dengan berbagai cerita menarik untuk diikuti dan juga pengaturan keuangan untuk keluarga para pemain.

Black Border adalah game yang memiliki gameplay yang sama dengan Papers Please. Bedanya, Black Border ini tersedia untuk platform mobile. Bagi kalian yang ingin mencoba Papers Please namun tidak mempunyai platform untuk memainkannya atau bagi kalian yang ingin bermain Papers Please dimanapun dan kapanpun tanpa membawa PC kalian, sangat disarankan untuk mencoba game ini. Langsung saja karena admin sudah membeli game ini dari Play Store, disini saya akan me-review tentang game Black Border ini.

Overview

Black Border merupakan game besutan BitZooma yang rilis pada 28 Desember 2020. Black Border menawarkan gameplay yang persis sama dengan Papers Please. Kalian akan bertugas sebagai petugas perbatasan yang mengecek dokumen-dokumen milik orang yang ingin masuk ke negaramu. Kalau di Papers Please kamu akan bermain sebagai penjaga negara Astrotzka, di game ini kamu akan menjadi penjaga di negara Alanan.

1. Storyline (6/10)

Storyline di game ini dapat terbilang seperti biasa. Tidak seperti di Papers Please, kamu tidak akan mendapatkan feel yang kental dalam cerita game satu ini. Memang ada beberapa drama seperti pengeboman pos perbatasan. Namun, hal ini tidak membuat tertarik admin sama sekali. Malahan menurut admin storyline game ini terasa seperti gelas kosong, hampa dan tanpa rasa. Namun, admin disini akan tetap memberi poin 6 sebagai bentuk usaha developer yang telah memasukkan sedikit bumbu cerita yang hambar.

2. Grafis (8/10)

Grafis yang ditawarkan tidaklah spesial. Semua penggambaran karakter terkesan sederhana dan monoton. Namun, menurut admin grafis bukanlah masalah utama untuk game sejenis ini. Yang terpenting adalah penggambaran karakter yang jelas meskipun terkesan sederhana. Hal ini disebabkan adanya beberapa level yang mengharuskan para pemain untuk melihat keadaan fisik seseorang untuk mencocokannya dengan foto yang ada di dokumen. Ya, hal tersebut sudah memiliki kualifikasi lebih dari cukup. Namun, masih ada kelemahan yang dapat ditingkatkan oleh developer-nya, yaitu animasi pergerakan karakter yang dapat diubah sedikit agar tidak terkesan monoton.

3. Gameplay (9/10)

Ini adalah nilai sesungguhnya yang dijual oleh game ini. Jangan berharap bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan merupakan pemeriksaan sederhana. Semakin lama pemain bermain, para pemain akan menemukan beberapa kejanggalan kecil yang tidak akan diperhatikan bila tidak sepenuhnya konsentrasi. Hal kecil tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, serta serial number yang kadang ada kekeliruan dan harus ditolak. Tiket juga akan keluar bila para pemain melakukan kesalahan terus menerus.

Hanya satu hal yang disayangkan, storyline yang tadi kita bahas. Apabila storyline tidak terkesan hambar, admin dapat memberikan nilai sempurna yaitu 10. Endless Mode pada game ini masih belum dirilis.

4. Optimalisasi (8/10)

Game ini hanya memberikan beberapa pengaturan sederhana pada para pemainnya. Pengaturan grafis, kecepatan teks dalam dialog, serta pengaturan untuk smartphone yang memiliki notch. Tentu saja hal-hal tersebut sudah cukup untuk game ini karena pada dasarnya game ini lumayan ringan. Namun, game ini dibuat dari Unity engine yang memiliki masalah kompatibilitas dengan beberapa device yang membuatnya menjadi agak “berat”.

5. Kontrol (8/10)

Kontrol yang ditawarkan juga cukup baik meskipun memiliki beberapa kelemahan. Meja yang disediakan untuk melakukan inspeksi terkesan kecil sehingga dapat menjadi penuh saat seseorang membawa sekitar 4-5 dokumen. Belum lagi bila nanti ada pemeriksaan badan serta fingerprint yang membuat menja menjadi lebih penuh. Hal yang bagus dalam kontrol pada game ini adalah sensitivitas gerakannya yang mendukung pemain yang memiliki kelebihan fasthand.

6. Adiktifitas (7/10)

Game ini dapat membuat para pemain yang suka untuk bermain hingga lupa waktu. Admin sendiri tanpa sadar telah menghabiskan sekitar dua jam untuk bermain game ini dalam satu waktu. Namun, level yang ditawarkan cukup terbatas. Hal ini akan tetap bertahan hingga adanya Endless Mode nanti.

7. Worthiness (9/10)

Dengan harga Rp. 18.000,- di Play Store, menjadikan game ini sangat worth untuk dibeli. Dengan harga terjangkau kalian dapat menikmati game ini. Bagi kalian yang punya saldo sisa dan bingung mau buat apa, kalian dapat membeli game ini. Ragu-ragu? Tenang, game ini juga ada versi demo-nya untuk kalian yang ingin mencoba game ini terlebih dahulu.

Kesimpulan

Game Black Border merupakan game yang layak disebut sebagai pengganti Papers Please untuk platform mobile. Dengan harga terjankau di kantong, game ini sudah menawarkan gameplay yang tidak membosankan serta berbagai kelebihan lainnya. Hanya saja jangan berharap storyline game ini dapat menyaingi Papers Please. Dengan ini Black Borders memiliki total nilai 7,8 dari maksimal nilai 10.

Oh ya, informasi tambahan, game ini juga akan rilis di Steam pada tahun 2022 mendatang.

author avatar
Dzakwan Ahmad
Just a college student who like to play games even I have a lot of things to do Je peux si je veux Shirogatana
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: