Malware Carbanak, Momok Bagi Industri Perbankan

Selena Chan, 17 Januari 2024

Malware Carbanak, Momok Bagi Industri PerbankanTeknologi
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Ahli Siber kembali menemukan malware jenis baru yang disinyalir dapat mengganggu sistem perbankan yang ada.  Adapun nama malware tersebut yakni Carbanak.

Melansir dari Techradar, kehadiran virus Carbanak muncul dalam serangan Ransomware, demikian yang dijabarkan oleh pakar Siber NCC Group.

Bagaimana Virus Atau Malware Carbanak Menyerang Sistem Bank Tujuan, Begini Caranya

Carbanak bukanlah jenis malware yang baru, dijelaskan bahwa malware ini sudah eksis sejak 2014 yang lalu. Dimana Peretas menggunakan malware model lama.

Ransomware
Ilustrasi Serangan Ransomware ( Istock Photo/ Just_Super )

Mereka juga menjelaskan bahwa cara kerja dari Virus Carbanak oleh peretas Ransomware melalui Phising yang kemudian menyusupi akun akun milik pegawai Bank. Yang kemudian berhasil mendapatkan akses serta mengambil kendali dalam pembayaran nasabah.

Meski sempat meredup cukup lama, Kembali Muncul

Selain itu virus Carbanak juga kembali menyusupi berbagai aplikasi bisnis yang sering digunakan berbagai instansi seperti Hubspot, Xero, Veeam, dan lain sebagainya.

Awal mula munculnya Virus Carbanak ini ketika peretas melalui fitur eksfiltrasi data dan kendali jarak jauh serta menggunakannya pada sindikat kejahatan dunia maya FIN7.

Sebanyak 442 serangan Ransomware berhasil dilaporkan, jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dari 341 pada bulan sebelumnya. Dan pada tahun ini sebanyak 4.276 berhasil dilaporkan.

Angka tersebut masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang mencapai 5.198 apabila digabungkan.

Baca juga:

Lantas sektor mana sajakah yang terdampak paling parah, dilaporkan bahwa sektor industri berada di puncak dengan presentase 33 persen, diikuti dengan konsumen dengan 18 persen dan kesehatan sebanyak 11 persen.

Sementara itu berdasarkan wilayah, Amerika Utara terdampak paling parah dengan angka presentase 50 persen, diikuti dengan Eropa sebanyak 30 persen, dan Asia 10 persen.

Kepala wilayah Global bagian kecerdasan serangan  NCC, Matt Hull dalam pernyataannya mengatakan bahwa dibandingkan dua tahun sebelumnya, 2021 dan 2022 total sebanyak 4.000 serangan siber. Menandakan adanya peningkatan yang signifikan.

Ini cukup menarik apakah di tahun – tahun berikutnya serangan akan terus meningkat? ” Katanya

Melihat pernyataan bapak Matt Hull selemah itukah sistem keamanan siber di negara semaju Amerika dan Eropa selama ini?Bagaimana pendapat kalian? bisa tulis di kolom komentar ya

author avatar
Selena Chan
Jangan Panggil Aku Suhu, masih pemain baru Add ID yang mau bermitra ML: 331557585 ( Selena X Earl ) Cookie Run: Ovenbreak: FFJNY0536 Kingdom: ZZJDN1852
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: