Threads Dapat Fitur Fact-Checking Sebagai Ekspansi dari Meta

Dimas Galih Putrawan, 21 Desember 2023

Threads Dapat Fitur Fact-Checking Sebagai Ekspansi dari MetaTeknologi
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Bandung – Threads akan mulai memoderasi konten dengan program fact-check oleh induk perusahaannya, Meta. Rencana untuk menerapkan program ini muncul menjelang tahun depan. Tahun depan menjadi momen panas bagi dunia politik, seperti pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Meta Tambahkan Fact-Check di Threads

Dalam pembaharuan laman blog resmi Meta minggu lalu, deretan mitra fact-checking bisa mengkaji konten hoax di Threads. Program itu sebelumnya diterapkan di Facebook dan Instagram. Di Amerika Serikat Saja, Meta sudah memiliki 11 mitra fact-checking saat ini, termasuk USA Today, Associated Press, dan FactCheck.org.

Fitur itu berupa sebuah seting Instagram yang minim terdengar di maan pengguna Threads bisa mengontrol konten yang sudah dicek faktanya di feed. Meta mengaku program fact-checking memiliki tujuan mengatasi hoax dan misinformasi.

Threads fact-check feature meta

Kontrol tersebut memiliki tiga tingkatan: “Don’t reduce”, “Reduce”, dan “Reduce more”. Sementara ketiga pilihan itu tidak menyembunyikan keseluruhan konten, kontrol tersebut akan berdampak pada post yang dianggap sebagai informasi palsu, hoax, dan konten termanipulasi.

Meta mengatakan program tersebut baru hanya tersedia di Instagram dan Facebook. Rencana untuk mengekspansi Threads menyusul keberhasilannya di kedua platform miliknya itu.

Baca juga:

Program Fact-Checking sudah Berjalan dari Desember 2016

Program ini meluncur pada Desember 2016 menyusul Facebook dinyatakan sebagai platform penyebaran hoax dan berita palsu terbesar sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016. Mark Zuckerberg selaku CEO mengaku saat itu berita bohong berdampak pada hasil pilpres AS menjadi gagasan yang gila.

Akhir-akhir ini, Meta sudah mengurangi fokus pada berita, terutama politik. Adam Mosseri, bos Instagram, juga sudah mengaku berita politik tidak menjadi fokus di Threads. Kenyataannya, terdapat konten yang tidak terpengaruh oleh fact-checker marak di platform tersebut.

Meta tentu sangat membutuhkan memoderasi ketiga platform-nya dari berita palsu, hoax, dan konten manipulasi lainnya. Regulasi di Uni Eropa bukan satu-satunya menjadi alasan. Bahkan, hal ini juga berdampak pada para pengiklan. Contohnya di X atau Twitter, para pengiklan sudah berhenti memasang iklan di sana karena komentar kontroversial Elon Musk, pemiliknya.

Saat ini, fitur fact-checking tersebut baru hanya tersedia di Amerika Serikat.

author avatar
Dimas Galih Putrawan
Thanks for reading. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: